Prosesi Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan Berlangsung Khidmat

Ribuan Umat Hindu Se Jateng DIY Penuhi Kawasan Candi

Headline1, Jogja Raya253 Dilihat

Teras Malioboro News —   Menjelang pelaksanaan ibadah Nyepi, ribuan umat Hindu se Jateng dan DIY, Minggu (10/3/2024) melaksanakan ritual Tawur Agung Kesanga di Pelataran Wisnu Mandala, Kompleks Candi Prambanan. Upacara itu digelar  menjelang Ibadah Hari Raya Nyepi, yang jatuh pada Senin (11/3/2024).  Selain ogoh-ogoh ditampilkan juga sejumlah gunungan buah dan sayuran yang dipersembahkan oleh sejumlah ummat Hindu.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  RI Prof. Muhajir Effendy menyampaikan,

Thema Hari Raya Nyepi tahun ini adalah Sacit Ananda Untuk Indonesia Raya. Makna dari  tema ini  adalah untuk selalu mengedepankan kebenaran dalam membangun keberadaan diri kita dalam mencapai kemajuan bagi bangsa Indonesia.

Keberadaan Hari Raya Nyepi  tahun ini bersamaan dengan dimulainya Ibadah suci Ramadhan. Bersamaan dengan hari ini semoga menjadi pertanda baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi tahun ini kita memasuki transisi pemerintahan.

“ Ini peristiwa dimana hitungan tahun Saka dan Hijrah bertemu. Ummat Hindu dan Ummat Muslim melakukan penyucian diri, sehingga kebenaran harus  diutamakan untuk mengetuk kesadaran kita dalam berbangsa. Ketika kita melakukan penyucian diri adalah penyatuan  diri kita dan alam raya , untuk memuliakan kembali dharma kita.

Bangsa Indonesia dalah bangsa beragama, artinya  dengan tema ini tugas kita adalah membangun kebersamaan, menjaga toleransi, kerukunan beragama yang merupakan prasyarat agar kita dapat melaksanakan agama kita dengan sungguh-sungguh. Untuk itu agara para tokoh agama dapat membimbing ummatnya untuk dapat melaksanakan agama dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga : Perayaan Nyepi, Candi Prambanan Tutup untuk Umum, Listrik Padam 24 Jam

Sementara itu, Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya menyampaikan,  tahun ini kita telah memilih Pemimpin Negara. Untuk itu ummat Hindhu menyerukan agar Indonesia tetap damai , membela kebenaran dan pemimpin yang tidak lupa asal usulnya.

Pihaknya mengajak untuk menumbuhkan kesadaran agar anak-anak kita menjadi generasi yang  bangga menjadi bangsa Indonesia.  Maka nilai-nilai Pancasila harus dibumikan kedalam tanah air Indonesia dengan menjunjung tinggu hak azasi manusia.

” Karakterutamanya adalah jujur dan disiplin. Untuk itu kita butuh pemimpin yang bisa diteladani, sehingga kita ingin mencapai cita-cita negara yang adil makmur dan mencerdaskan kehidupan bansa. ” ujar Bawa Tanaya.

Bawa Tanaya menegaskan bahwa semua ummat ingin damai, sehingga sebagai ummat beragama hendaknya harus saling menghormati.

Sedangkan Pembina Bimbingan Masyarakat ( Pembimas)  Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Jateng Eko Pujianto mengatakan, ditampilkannya  gunungan sebagai simbol kemakmuran, serta simbol bakti kepada Tuhan. Selain itu, ada pula ogoh-ogoh yang merupakan simbol dari energi negatif, yang nantinya akan dinetralisasi.

Baca Juga : Perayaan Nyepi, Candi Prambanan Tutup untuk Umum, Listrik Padam 24 Jam

Pihaknya memperkirakan, kali ini  terdapat 10 ribu umat Hindu yang datang dari Jogja, Jepara, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Tegal, Pekalongan hingga Lereng Lawu akan ikut serta dalam Tawur Agung.

Kemudian, pada puncak Hari Raya Nyepi umat Hindu akan melakukan Catur Brata Penyepian. Dalam ritual yang dijalankan selama 24 jam itu, ada empat laku yang dijalankan. Yakni, Amati Geni, tidak menyalakan lampu atau api, Amati Karya tidak melakukan pekerjaan fisik, Amati Lelungan atau tidak bepergian dan Amati Lelanguan, tidak bersenang senang.

“Setelah Nyepi akan ada upacara Ngembak Geni. Di dalammya ada anjangsana atau silaturahmi antarumat, bahkan yang tidak Hindu. Itu bertepatan dengan awal puasa, semoga toleransi dan saling menghargai dapat dijaga,” pungkas Eko (*/)

 

Komentar