Musibah dan Ujian

Oleh : Ustadz Sujarwo

Oase308 Dilihat

Teras Malioboro News – Jangan terpaku pada musibah yang silih berganti datang. Tapi berfokuslah pada Allah yang mengijinkan dan menggariskan setiap kejadian.

“Tidak ada suatu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk pada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. 64 : 11]

“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” [QS. 57 : 22]

Jangan terbelenggu pada musibah yang lalu lalang dalam kehidupan. Tapi berfokuslah pada Allah. Dzat yang mampu mengangkat segala musibah yang bertandang dalam kehidupan.

“Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia…” [QS. 10 : 107]

“Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS. 6 : 17]

Setinggi apapun gelombang pasang, ujungnya ke pantai menepi pulang. Sekelam apapun gelap malam, pagi pasti akan menghapuskan.

Baca Juga : Bersabarlah dan Terimalah

Seberat apapun musibah yang kita hadapi, akhirnya pasti berlalu juga. Sebaris jahitan atau bekas lukanya, mungkin masih tersisa. Tapi, lebih banyak lagi, bahkan kita lupa, kalau musibah itu pernah ada.

Sewaktu duka beranjang sana. Kita kerap lupa pada fakta, duka bersifat sementara. Akhirnya, berlalu juga. Kita alpa pada kenyataan, asalkan kita menerimanya dengan sabar dan sholat, selalu ada jalan keluar. Selalu ada obat penawar.

“…Dan masa kejayaan dan kehancuran itu, Kami gilirkan di antara manusia, agar mereka mendapat pelajaran dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman dengan orang-orang yang kafir…” [QS. 3 : 140]

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” [QS. 2 : 153]

Duka seperti malam yang datang menggantikan petang. Kemudian menghilang setelah pagi datang. Musibah seperti mendung yang perlahan berlalu, setelah hujan bertandang. Kemudian hilang dengan datangnya awan putih cemerlang.

Baca Juga : Musibah Rasa Berkah

Bukankah, bisa saja musibah sedang bertamu di ruang dalam. Bahagia telah tiba di pintu gerbang. Bukankah, dapat saja, musibah baru hendak pamit pulang. Bahagia telah mengetuk di pintu depan.

Akhirnya, yang patut kita sadari sepenuhnya bahwa musibah adalah ujian kesabaran, atas pengakuan iman yang kita ucapkan. Musibah ialah ujian, seberapa besar baik sangka kita terhadap takdir yang Allah putuskan. Musibah merupakan ujian, seberapa jauh kemampuan kita mengambil hikmah dan pelajaran yang Allah selipkan di setiap kekurangan dan kehilangan yang kita dapatkan. Begitu pun, di setiap kesusahan dan kesedihan yang kita rasakan.

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa musibah berupa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang dengan berbagai cobaan. Sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata : “Kapankah pertolongan Allah datang?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” [QS. 2 : 214]***

Komentar