Bersabarlah dan Terimalah

Oleh : Ustadz Sujarwo

Teras Malioboro News
“Katakanlah [Muhammad], “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” [QS. 39 : 10]

Bersabarlah dan terimalah. Bila kejadian yang tidak kita harapkan datang dalam kehidupan. Diomeli pasangan. Diabaikan anak tersayang. Dikritik teman. Dimarahi atasan. Diejek saingan. Dihina orang. Difitnah dan dijatuhkan “lawan”.

Mereka adalah pelatih dan guru sejati kesabaran. Lebih tajam dari ceramah dan nasehat para ustadz di pengajian. Lebih menghujam dari seratus buku bacaan. Menariknya, mereka menjadi pelatih dan guru, tanpa menuntut bayaran.

Mereka seperti vaksin yang menguatkan kekebalan dan daya tahan. Semisal kompos yang menyuburkan tanaman dan pepohonan. Seumpama jamu yang pahit, tapi baik bagi kesehatan.

Oleh karena itu, dari pada kita marah kepada mereka, apalagi membenci. Lebih baik kita hargai, hormati, dan sayangi. Kita doakan agar hidayah dan kebaikan memayungi.

Jadi, bersabarlah dan terimalah.  Biarkan yang tidak enak itu masuk dari pintu depan. Nanti, ia akan keluar lewat pintu belakang. Ia seperti gelombang yang pasti surut. Ombak yang pasti menepi. Menyisakan jejak-jejak hikmah dan pelajaran.

Baca juga : Hidup Kita adalah Ujian

Ingatlah, kejadian yang tidak enak dan yang tidak kita inginkan itu, jika waktunya tiba, ya pasti datang. Tidak dapat kita tolak. Sehingga, bila dia telah terjadi, pilihannya hanya menerima. Tidak wajar dan sia-sia kita tolak. “Lha, kok sudah terjadi, masih ditolak dan tidak diterima?”

Meskipun siap menerima segala kunjungan dari kejadian yang tidak kita inginkan. Tapi, jangan pernah mengundang dan memprovokasi agar mereka datang. Begitu pula, bila mereka sudah datang, jangan pernah berusaha menahan mereka agar berlama-lama. Persis ungkapan dalam film-film horor :  “Datang tidak diundang. Tidak pula kita antar, saat pulang.” Apa adanya dan biasa saja.

Ingatlah, semua terjadi seijin Allah. Segalanya sudah digariskan dan ditakdirkan. Tidak ada yang kebetulan. Seluruhnya mengandung hikmah dan pelajaran. Ada kebaikan dan balasan yang berharga, yang tersimpan dan terpendam.

“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. 64 : 11)

“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata : Lauh Mahfuzh.” [QS. 6 : 59]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *