Isu Dugaan Korupsi Pembelian Pesawat Mirage, Jubir Menhan Prabowo Sampaikan Klarifikasi

Headline1, Politik175 Dilihat

TERAS MALIOBORO NEWS – Isu dugaan korupsi pengadaan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mencuat beberapa hari ini. Dalam isu tersebut capres nomor urut 02 yang juga merupakan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, disebutkan terlibat.

Kabar itu beredar dan termuat dalam pemberitaan situs MSN, yang mengambil tulisan dari laman Meta Nex. Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa The Group of States Against Corruption (GRECO) dari Uni Eropa melakukan penyelidikan skandal pengadaan Mirage 2000-5 oleh Kemenhan. 12 pesawat jet tempur bekas Qatar itu disebut dibeli senilai USD 792 juta atau setara Rp 12,4 triliun.

Atas kabar dugaan korupsi pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 asal Qatar itu Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, kini dihadapkan pada tuntutan untuk memberikan klarifikasi.

Mencicipi Lunpia Cik Me Me di Semarang, Anies Baswedan Bilang “Uenakkk”

“Kita menuntut Prabowo Subianto untuk segera mengklarifikasi isu ini. Berdasarkan informasi yang beredar, sekitar 40 persen dari komisi tersebut diduga telah diterima oleh beliau di Qatar, bahkan disebutkan dalam berita bahwa pembayaran itu dilakukan melalui jet pribadi,” ujar Connie Rahakundini Bakrie, Pengamat Militer dan Pertahanan, dengan nada kecewa seperti dikutip, Jumat (9/2/2024).

Namun Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan dengan tegas meminta bukti soal investigasi lembaga antikorupsi tersebut sekaligus mengingatkan untuk tidak mudah terprovokasi dari pihak-pihak luar.

“Tentu harus dibuktikan ya, kita kan juga sebagai sebuah negara besar nggak boleh terprovokasi oleh pihak-pihak luar,” tegas Arief kepada wartawan di kantor TKN Fanta HQ Menteng, Jakarta Pusat.

Connie menegaskan pentingnya klarifikasi ini mengingat besarnya anggaran yang dialokasikan untuk pembelian pesawat tersebut. Meskipun rencana pembelian dari Qatar telah dibatalkan, namun investigasi dari European Investigative Order (EIO) masih berlanjut, mencurigai adanya tindak penggelapan atau peningkatan harga.

Telkomsel Salurkan 190 Paket Sembako Untuk Korban Banjir Grobogan

“EIO sangat serius dalam menangani kasus semacam ini. Mereka sangat berhati-hati dalam menginvestigasi masalah penggelapan dan peningkatan harga yang terjadi dalam proyek-proyek seperti ini,” ungkapnya.

Kasus dugaan korupsi ini kembali mencuat setelah adanya dokumen yang bocor dari Ceko, seperti yang dijelaskan oleh Connie. Meskipun dia tidak secara langsung melakukan penelusuran terhadap dokumen tersebut, namun informasi yang diterimanya dari rekan diplomat di sektor pertahanan menegaskan bahwa dugaan tersebut patut dicurigai.

“Tampaknya EIO berusaha mengirimkan pesan yang jelas bahwa mereka akan mengungkap kebenaran di balik kasus ini. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya kekuatan EIO dalam melakukan penyelidikan lintas negara,” tambah Connie.

Jubir Prabowo Bantah

Jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang juga merupakan jubir Prabowo-Gibran di Tim Kampanye Nasional (TKN), angkat suara soal pemberitaan tersebut.

Dahnil mengatakan, itu adalah fitnah. Sebab, sejauh ini belum ada realisasi pembelian tersebut. Rencana itu, kata dia, telah dibatalkan karena alasan fiskal.

Sholat Mengundang Pertolongan

“Tidak ada pembelian pesawat mirage even itu direncanakan, namun sudah dibatalkan. Jadi tidak ada pembelian pesawat mirage, dan artinya tidak ada kontrak yang efektif di Kemhan terkait dengan pembelian mirage,” kata Dahnil dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu 10 Februari 2024.

“Jadi secara konten semua yang disampaikan di berita hoaks tersebut itu jelas adalah fitnah,” ujarnya

Dahnil membeberkan hasil penelusuran timnya terkait dengan pemberitaan tersebut. Secara teknis, pemberitaan tersebut muncul dari salah satu situs MSN.

“Konten MSN ini kontennya agregator Microsoft, dan dia mengambil dari Meta Nex, sedangkan kalau kemudian diambil, dicek ke Meta Nex, berita itu tidak ada sama sekali,” kata Dahnil.

Prabowo- Gibran Makin Memikat di Kalangan Gen Z dan  Millenial.

Dahnil mengatakan konten hoaks itu diciptakan oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan pasangan Prabowo-Gibran jelang hari pemungutan suara.

“Jadi sumber dari berita ini kan muncul dari salah satu kami menyebutnya situs MSN, konten MSN ini kontennya agregator Microsoft, dan dia mengambil dari Meta Nex, sedangkan kalau kemudian diambil, dicek ke Meta Nex, berita itu tidak ada sama sekali,” ujarnya.

“Dari sisi teknis jelas ini juga sengaja diciptakan oleh orang-orang tertentu untuk menebar fitnah bagi Pak Prabowo dan Mas Gibran terkait dengan pemilihan yang akan dilakukan beberapa hari ke depan,” sambungnya.

Dahnil menjelaskan, Kemenhan tidak pernah ada kontrak pembelian efektif untuk pengadaan jet tempur tersebut karena alasan fiskal.

JNE Raih Penghargaan Super Logistic Partner 2023

“Keterbatasan atau kemarin kita menggunakan istilah kapasitas fiskal kita belum bisa meng-cover terkait dengan belanja Mirage tersebut,” ucapnya.

Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, juga turut buka suara. Dia menelusuri informasi dalam pemberitaan soal GRECO yang meminta asistensi kepada pemerintah Amerika melalui Departemen of State atau Kemlu Amerika. Menurutnya, permintaan itu tidak ada.

“Saya berinisiatif mengecek langsung, saya mengecek langsung, saya menelepon kepada Departemen of State Indonesia Desk, dan saya menanyakan kebenaran dari berita ini, saya kirim linknya ke mereka dan saya tanyakan apakah benar,” kata Rosan.

“Kemudian mereka melakukan pengecekan dan kembali ke saya berapa jam kemudian dan mengatakan tidak pernah ada permintaan dari pihak yang namanya GRECO mengenai hal asistensi ataupun meminta kerja sama pemerintah Amerika Serikat dalam rangka hal yang dituduhkan mengenai pembelian mirage itu,” sambungnya.

Trafik Data Indosat Region Jateng-Jabar  Tumbuh  11,6 Persen

Rosan menegaskan tidak ada sama sekali permintaan kepada pihak Amerika Serikat tersebut.

“Saya cek langsung baik yang di Washington DC maupun di Duta Besar Amerika Indonesia tidak pernah ada permintaan itu sama sekali. Jadi ini juga menambah bukti-bukti bahwa kita itu adalah berita yang palsu berita hoaks, berita yang tidak benar yang sifatnya memang suatu hal yang sangat keju untuk menyudutkan Pak Prabowo dalam hal ini,” tegasnya. ***