Kunker Hafidh Asrom di Dinas Dikpora DIY Soroti Sosialisasi Pemilu pada Pemilih Pemula

Headline1, Pendidikan183 Dilihat

TERAS MALIOBORO NEWS – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY telah melakukan berbagai kegiatan terkait sosialisasi Pemilu dan pendidikan politik terhadap pemilih pemula. Kegiatan dilakukan oleh sekolah-sekolah dan Balai Pendidikan Menengah di setiap kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang perencanaan dan Pengembangan Dinas Dikpora DIY Drs Suci Rochmadi MSI saat menerima kunjungan kereja (Kunker) anggota Komite III DPD RI Drs H Hafidh Asrom MM di kantor Dinas Dikpora, Rabu 31 Januari 2024.

Kehadiran Hafidh Asrom di Dikpora DIY untuk inventarisasi materi pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomo 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terkait implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), khususnya pendidikan politik terhadap pemilih pemula.

Bank Mandiri Gapai Laba Bersih Rp 55,1 Triliun di Tahun 2023

Suci Rochmadi menjelaskan, penyelenggaraan sosialisasi Pemilu di sekolah Dinas Pendidikan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan instansi kepolisian, untuk menyelenggarakan sesi sosialisasi di sekolah-sekolah. Sosialisasi ini dapat mencakup penjelasan tentang proses pemilihan umum, hak dan kewajiban sebagai pemilih, serta
pentingnya partisipasi aktif dalam demokrasi.

Dikatakan,  dalam sosialisasi Pemilu Dinas Pendidikan menyusun atau menggunakan materi edukatif yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan pelajar, seperti brosur, poster, video pendek, atau presentasi multimedia. Materi-materi ini dapat didistribusikan di sekolah-sekolah atau melalui platform daring untuk mencapai lebih banyak pelajar.

Berstatus BDR, LPS Ambil Alih Perumda BPR Bank Purworejo

Terkait dengan pendidikan politik Ia megatakan bahwa Dinas Pendidikan mendorong sekolah-sekolah untuk mengadakan kampanye pemilihan umum internal, seperti pemilihan calon wakil siswa atau penggalangan suara dalam simulasi pemilihan umum. Ini dapat menjadi cara efektif untuk melibatkan pelajar secara langsung dalam proses pemilihan.
Disebutkan, Dinas Pendidikan mengintegrasikan materi pendidikan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan ke dalam proses pembelajaran sebagai bagian dari pembelajaran
yang berkelanjutan.

“Materi ini antara lain dapat mencakup pemahaman tentang sistem
politik, hak dan kewajiban warga negara, serta pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi,” ujarnya.

Sementara itu Hafidh Asrom mengemukakan bahwa berdasarkan data hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT di kantor KPU Jakarta pada 2 Juli 2023, DPT Pemilu 2024 untuk pemilih dari generasi milenial (orang yang lahir pada tahun 1980 hingga 1994) sebanyak 66.822.389 atau 33,60%. Sedangkan dari Gen Z (orang yang lahir mulai 1995 hingga tahun 2000-an) sebanyak 46.800.161 pemilih atau sejumlah 22,85% dari DPT Pemilu 2024.

Layanan KB Gratis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping. Catat Jadwalnya

Jika dIakumulasikan, total pemilih dari kelompok generasi milenial dan generasi Z berjumlah lebih dari 113 juta pemilih atau sebanyak 56,45% dari total keseluruhan pemilih. “Artinya jumlah pemilih paling banyak adalah milenial dan Gen Z,” ujar Hafidh. ***

Komentar