Resmikan Gedung Griya Cipta dan Rekayasa, MAK Perkuat Ekosistem Industri Manufaktur di DIY

TerasMalioboroNews.com–Provinsi DIY memiliki potensi besar untuk pengembangan kawasan industri. Hanya saja, untuk membangun kawasan industri yang kuat dibutuhkan ekosistem industri yang lengkap.

Hal tersebut disampaikan CEO sekaligus Founder PT Mega Andalan Kalasan Boentoro. Menurutnya, DIY memiliki banyak potensi untuk pengembangan kawasan industri. Tinggal menunggu political will dari pemerintah daerah. “Pertimbangan suatu industri berada dalam satu kawasan bukan hanya masalah tenaga kerja. Tetapi masalah ekosistem untuk mengembangkan kawasan industri,” kata Boentoro saat meresmikan Gedung Griya Cipta dan Rekayasa di Mega Andalan Tekno Park, Prambanan, Selasa (26/1/2023).

Untuk mengembangkan kawasan industri yang kuat, kata Boentoro, maka ekosistem industri harus disiapkan terlebih dulu oleh para pengusaha. Mereka juga didorong untuk melakukan pendalaman teknologi. Ekosistem industri yang dikembangkan, katanya, bisa mengoptimalkan tanah kas desa (TKD) di DIY.

“Penggunaan TKD di suatu desa untuk kebutuhan industri bisa membantu pendapatan asli desa termasuk masalah pengangguran dan kemiskinan. Misalnya, satu hektare TKD dimanfaatkan untuk membangun ekosistem industri maka akan menyerap tenaga kerja antara 50-100 orang,” katanya.

Dijelaskan Boentoro, MAK sudah membangun ekosistem industri untuk mendukung produksi mereka. MAK, misalnya membangun Gedung Griya Cipta dan Rekayasa di kawasan Mega Andalan Tekno Park, Prambanan. Gedung tersebut merupakan bagian dari ekosistem industri sebagai think tank yang sangat dibutuhkan untuk masa depan.

“Keberadaan gedung ini maka ekosistem di Mega Andalan Teknopark sudah lengkap. Kami sebelumnya memiliki pusat pembelajaran, akademi teknik, export oriented production plant, kawasan berikat, gudang berikat, sarpras industri komponen plastik, dan sarpras industri roda dan kastor,” katanya.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengapresiasi langkah MAK dalam menangkap peluang bisnis. Menurutnya, kejelian MAK dalam mengembangkan bisnis alat kesehatan membuat industri tersebut mampu berkembang selama masa pandemi.

“Kami berharap keberadaan MAK bisa ikut membantu menurunkan angka kemiskinan di Sleman, khususnya di daerah Prambanan yang selama ini masih terbilang tinggi,” katanya. (miharja)

 

Komentar