Teras Malioboro News — Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan, maraknya bencana banjir di berbagai tempat menunjukkan alam sedang berusaha mencari manusia yang telah merusak alam.Untuk itu, perlu adanya kesadaran untuk kembali menjaga kelestarian alam berdasarkan filosogi Mamayu Hayuning Bawono.
“ kalau kita lihat banjir di manamana di youtube dan sebagainya, sekarang yang terjadi alam sedang mencari manusia, kan begitu. Karena manusia yang merusak alam maka sekarang alam mencari manusia. “ ujar Sri Sultan dalam acara Syawalan di Balaikota Jumat (19/4/2024).
Selanjutnya Sultan menyampaikan, filosofi Mamayu Hayuning Bawono yang kemudian diterima oleh Unesco merupakan salah bagian dari menjaga alam. Filosofi warisan leluhur yang di Yogyakarta sudah dilakukan sejak 1755 ini sekarang sudah diterima dan diterima oleh Unesco.
Baca Juga : Sultan : Hentikan Aktifitas Pertambangan Di Kawasan SG
Sehubungan dengan hal tersebut, sekarang ini Pemda DIY secara bertahap menindak lanjuti secara teknis dengan menyusun aturan dan surat keputusan . Sebab, pengakuan filosofi ini merupakan hal yang pertama dilakukan oleh Unesco mengingat sebelumnya pengakuan ini hanya berlaku terhadap bangunan-bagunan heritage.
Oleh karena itu, Sultan berharap dengan adanya pengakuan ini maka jajaran Pimpinan Kepala Daerah di wilayah Kabupaten dan kota melalui strategi menata kawasan termasuk pengelolaan sampah yang saat ini menjadi permasalahan masyarakat.
Sementara itu, Pejabat Walikota Singgih Raharja mengungkapkan, moment Idul Fitri ini akan menjadi cambuk semangat bagi jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Meski demikian, diakui selama ini masih ada sejumlah kekurangan yang selalu dievaluasi dan akan terus ditingkatkan. Terhadap segala saran dan masukan dari Gubernur DIY, Singgih menyatakan akan melaksanakannya dengan sepenuh hati. (*/)
Komentar