Dituding Sedang Bangun Politik Dinasti, Jokowi Diminta Tak Menabrak Konstitusi

Politik101 Dilihat

TerasMalioboroNews-Sejumlah pihak mengungkapkan keresahan mereka terhadap situasi politik di Indonesia akhir-akhir ini. Mereka menyikapi isu politik dinasti yang dituduhkan kepada Jokowi dan keluarganya.

Pegiat medsos, Dini PoedjiHardianti, melalui akun twiiternya @DiniHrdianti, mengungkapkan kerisauannya terhadap sikap Jokowi. Sebagai pendukung garis keras Jokowi, ia ingin Presiden RI dua periode ini mengakhiri jabatannya dengan terhormat.

“Kepada yg tercinta, Bapak Presiden @jokowi Kami ini yg dulu melawan ORBA krn kami tdk ingin ada KEKUASAAN ABADI dan KEKUASAAN DINASTI.. Kami ingin negeri ini menjadi Negara Demokrasi Saya adlh pendukung Bapak mulai dr Pilkada DKI 2012, Bapak salah satu pemimpin TERBAIK yg sdh membuat fondasi yg kuat di negeri tercinta ini.. Sekedar mengingatkan, jangan menabrak Konstitusi dg memperalat MK yg akan merusak DEMOKRASI di negeri tercinta ini,” tulis @DiniHrdianti.

Dia juga menyertakan dua potongan video aksi demonstrasi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta, yang menolak politik dinasti. Terlihat massa aksi menolak cara rezim yang berkuasa saat ini yang telah merusak demokrasi dengan menabrak konstitusi, memperalat Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meneguhkan kekuasaan.

Selain Dini, keresahan juga disampaikan pegiat Medsos Septian Raharjo. Melalui akunnya @Gus_Raharjo , pria yang akrab disapa Gus Raharjo ini berharap mantan Wali Kota Surakarta itu tidak tergelincir di ujung masa kepemimpinannya.

“Saya setuju dengan Mas @ulinyusron dan Mbak @DiniHrdianti sebagai pendukung Pak Jokowi Garis Keras kita harus tetap mengingatkan. Karena jangan Sampai Legacy pak Jokowi jadi Buruk gara-gara pembisik yang Ugal-ugal an. Kita tetap akan kenang pak Jokowi sebgai presiden Terbaik,” tulisnya.

Akan lebih indah, kata Gus Raharjo, jika Jokowi selalu dikenang sebagai presiden terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini. “Semoga kabar yang saya terima itu salah. Saya tetap percaya seorang Joko Widodo yang merakyat dan tidak ada tujuan secuil pun soal kekuasaan,” tulisnya. (*)

Komentar