Teras Malioboro News — Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) kembali meluncurkan Program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024. Program ini dilakukan guna mendorong transformasi perekonomian desa . Sejak pertama diluncurkan tahun 2021, sampai saat ini jumlah pendaftar terus meningkat. Tahun ini, ADWI mengangkat tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia” yang merupakan visi Pariwisata Indonesia dimasa yang akan datang.
“ Pariwisata Hijau, yang kami maksud bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga pariwisata yang berkelanjutan, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga meminimalkan dampak negatif, menjaga, dan melestarikan lingkungan dan budaya lokal.” ungkap Sandiaga dalam rilis media yang diterima redaksi Senin (11/3/2024).
Selanjutnya diungkapkan Sandiaga, ADWI merupakan Program Unggulan yang akan terus ditingkatkan jangkauannya melalui penghargaan terhadap sejumlah desa wisata berprestasi yang ada di Indonesia. Dalam hal ini, Kemenparekraf melakukan pendampingan terhadap sejumlah desa terpilih sehingga mampu menjadi desa yang mandiri,
Sehubungan dengan hal tersebut Sandiaga menegaskan, ADWI 2024 tidak hanya berfokus pada pemberian penghargaan namun juga memberikan pendampingan sehingga desa-desa wisata terpilih dapat mengoptimalkan potensi, memperkuat tata kelola destinasi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan.
Baca Juga : Desa Wisata Dan Pokdarwis Mendesak Masuk di Perubahan UU Kepariwisataan
Oleh karena itu, ADWI 2024 tidak hanya tentang pemberian penghargaan tapi juga komitmen untuk program pendampingan dan bantuan pemerintah serta kolaborasi bersama mitra strategis dalam rangka meningkatkan kapasitas desa wisata agar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang
Ditambahkan Sandiaga, sejak pertama kali diluncurkan, ADWI menjadi perjalanan berkesan yang penuh dengan tantangan dan harapan. Sepanjang perjalanannya, Kemenparekraf/Baparekraf juga menjalankan program “Kampanye Sadar Wisata 5.0” yang secara khusus fokus pada pembangunan kesadaran dan pengembangan mentalitas serta karakter produktif masyarakat desa. Sehingga masyarakat mampu secara mandiri dan berkelanjutan dalam mengelola serta mengembangkan potensi desa wisata.
Berdasarkan catatan Kemenparekraf, ADWI dimulai pada 2021 di mana sebanyak 1.831 desa wisata yang mendaftar yang kemudian setiap tahunnya terus meningkat. Pada 2022 jumlah desa yang mendaftar naik dua kali lipat menjadi 3.419 desa wisata dan pada 2023 mencapai angka yang lebih mengesankan yakni 4.573 desa wisata dan saat ini sudah terdapat 4.812 desa wisata yang terdaftar dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta). Dengan adanya peningkatan pencapaian ini maka menantang para pengelola desa wisata untuk berpikir lebih luas lagi.
Baca Juga : Senator Hafidh Asrom : Pengelolaan Pariwisata Harus Libatkan Masyarakat
Diingatkan Sandiaga, secara teknis pelaksanaan Program ADWI 2024 ini hampir tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Bagi desa wisata yang ingin bergabung dalam program ini dapat melakukan pendaftaran melalui website www.jadesta.kemenparekraf.go.id yang kemudian akan dikurasi menjadi 50 desa wisata terbaik untuk divisitasi oleh Menparekraf dan dinilai langsung oleh dewan juri.
Penilaian akan dilakukan berdasarkan pada 5 kategori. Pertama kategori Daya Tarik Desa wisata . Kategori ini meliputi atraksi pariwisata dan ekonomi kreatif, kedua kategori amenitas yaitu kesiapan fasilitas dan pelayanan dan ketiga kategori digital yaitu pemanfaatan teknologi digital pada penyelenggaraan desa wisata maupun sebagai sarana promosi desa wisata.
Selanjutnya adalah Kategori SDM dan kelembagaan , yang meliputi pemberdayaan SDM, mendukung kesetaraan gender, guna meningkatkan lapangan pekerjaan dan penguatan kelembagaan. Disamping itu juga terdapat 5 kategori terbaru berupa resiliensi yaitu ketahanan desa dalam menghadapi risiko alam maupun non alam serta memperhatikan isu lingkungan untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.
Baca Juga : Dibanding Solo , Pariwisata Kota Yogyakarta Memang Tertinggal . Saatnya Berbenah.
Setelah dilakukan penilaian oleh sejumlah dewan juri, sebanyak 50 desa wisata terbaik nantinya akan mendapatkan pendampingan yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi, memperkuat tata kelola destinasi dan memastikan keberlanjutan, baik keberlanjutan lingkungan maupun keberlanjutan desa wisata agar terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang. Sedangkan untuk desa terbaik akan ditunjuk untuk peluncuran lokasi ADWI tahun berikutnya.
Tahun ini Peluncuran ADWI 2024 dilakukan beberapa waktu lalu di Desa Bugisan, Prambanan Klaten. Pemilihan desa wisata tersebut diharapkan memberi dampak pada masyarakat atas keberadaan desa wisata. (*/Sulist Ds )