Gezeh Community dan Komunitas Turing Menggelar Upacara HUT RI di Gua Jepang

Headline1, Jogja Raya270 Dilihat

Teras Malioboro News–Belasan bikers Yogyakarta, yang tergabung dalam Gezeh Touring Community, Kamis (17/8/2023) menggelar HUT RI ke-78 di Gua Jepang, Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman. Acara ini, juga dihadiri oleh sejumlah komunitas turing dari Jogja.

Upacara yang dimotori Gezeh Touring Community dengan didukung komunitas touring yang ada di Yogyakarta tersebut, berjalan lancar dan khidmat. Ikut hadir dalam upacara ini, antara lain STMJ (Sedulur Touring Merapi Community), Pramaxs (Prambanan Max Series), CB Kurang Turu Yogyakarta dan komunitas motor di Yogyakarta. Bahkan hadir pula satu bikers dari Surabaya yang datang khusus untuk mengikuti upacara bendera ini.

Ketua Gezeh Community, Mbah Muji, Gezeh Touring Community Yogyakarta, bukan sekadar komunitas sepeda motor biasa yang hanya hura-hura. Tapi mereka memiliki jiwa nasionalis tinggi, dan mempunyai semangat dalam menanamkan rasa cinta tanah air.

“Sebenarnya upacara peringatan HUT RI tidak hanya kali ini saja, tapi hampir setiap tahun selalu menggelar upacara. Tahun lalu acara yang sama dilaksanakan di Monumen Pangsar Jenderal Sudirman di Desa Gelaran, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Kali ini upacara peringatan HUT RI ke-78 kami gelar di Gua Jepang,” ujar Mbah Muji Gezeh usai upacara.

baca juga: 450 Penari  Meriahkan Jogja Joged 2023

Apa yang dilakukan ini, menurut Mbah Muji Gezeh, hanya untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada komunitas motor dan generasi muda agar tetap memegang akar budaya Indonesia. Jadi, kata dia, kalau Gezeh Touring keliling bumi Nusantara, tujuannya hanya untuk memperlihatkan kepada anak-anak bangsa dan generasi muda bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang indah dan kaya raya.

Seperti upacara yang digelar di Gua Jepang ini, semata-mata Gezeh Touring Community hanya ingin menanamkan rasa nasionalisme kepada generasi muda, bahwa di daerah ini ada Gua Jepang tempat penyimpanan senjata tentara Jepang.

“Kami sebagai komunitas motor, hanya ingin menanamkan rasa nasionalisme kepada generasi muda,” ujar Mbah Muji Gezeh yang sudah beberapa kali touring keliling Nusantara.

Berdasarkan data, Gua Jepang, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman. Gua ini terletak sekitar 10 kilometer di sebelah timur Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Keberadaan Gua Jepang ini cukup mencolok dengan sebuah halaman yang cukup luas di depannya. Terdapat 4 lubang masuk ke dalam gua yang ada di kaki tebing yang menjulang cukup tinggi. Keadaan cukup bersih dan juga asri karena memang jauh dari keramaian jalan utama. Kebetulan gua ini berada di tanah padas, sehingga kelihatan kokoh dan kuat.

baca juga: Rayakan  HUT Kemerdekaan RI ke-78 Koegata Gelar Aneka Lomba

Menurut sejarahnya, Gua Jepang ini adalah salah satu peninggalan penjajah Jepang pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942 – 1945. Gua Jepang ini dibangun untuk kepentingan pengintaian dan penembakan. Gua untuk pengintaian yang diidentifikasi dengan adanya menara pengintaian. Gua ini juga untuk kepentingan logistik dan akomodasi pasukan. Gua untuk kepentingan penyimpanan amunisi, dan bunker pasukan sampai sekarang belum berubah masih sepertinya aslinya.

Gua Jepang yang berada di dusun Sentonorejo, Jogotirto, Berbah, Sleman kemungkinan merupakan salah satu tinggalan benteng pertahanan yang bertujuan untuk menjaga keselamatan fasilitas vital, yaitu Lapangan Terbang Adisutjipto.

Pemilihan lokasi ini kemungkinan letak Dusun Sentonorejo yang tidak terlalu jauh dari Lapangan Adisutjipto (+/- 10 km) dan didukung oleh keadaan geografi yang merupakan daerah perbukitan.

Gua ini berdasarkan informasi dari Atmosentono (salah seorang romusha yang terlibat dalam pembuatan gua) digunakan untuk gudang amunisi. Hal ini dapat dilihat dengan dibuatnya pintu di keempat lubang masuk yang terbuat dari baja. (suwarjono)

Komentar