Teras Malioboro News – Sutradara dan Founder Visinema Angga Dwimas Sasongko mengungkapkan, dari serangkaian proses produksi film , strategi bisnis merupakan faktor penting yang tak boleh diabaikan. Oleh karena itu, ketika akan memproduksi film yang bisa mencapi predikat box office seorang kreator perlu dibekali pemahaman mengenai bisnis perfilman mulai perencanaan produksi hingga pemasaran.
” Dalam mengawali bisnis film maka yang pertama harus dilakukan adalah melakukan perencanaan produksi secara detail mulai dari sisi teknis sampai dengan marketing dengan keuangannya. Sebab, banyak sineas dan produser pemula yang ingin memproduksi film hanya fokus pada teknik penggarapan ,editing dan skenario yang bagus. Namun banyak yang melupakan sisi bisnis dari film tersebut. Padahal sebagai sebuah industri, film harus ditopang oleh faktor bisnis. ” ujar Angga dalam Bioskop Online Talks di Kampus LPP Senin (27/11/2023).
Selanjutnya Angga menyampaikan, sebuah film yang sukses dipasaran tidak semata bergantung kepada keberuntungan. Namun, juga perlu adanya perencanaan keuangan dan pengerjaan teknis yang sangat memadai. Jika hal itu sudah dilakukan maka produser dapat melakukan penawaran dengan investor.
Baca Juga : 20 Film Berkualitas Diputar Gratis di Festival Sinema Perancis 2023
Guna mendapat kepercayaan dari investor, tentu tak dapat diraih dengan mudah, tetapi butuh tahapan dan porto folio terlebih dulu. Hal tersebut dapat dimulai dari karya-karya film pendek sebelum akhirnya meningkat untuk produksi film panjang.
” Kerja produksi film itu sesungguhnya bukan kerja singkat, melainkan kerja jangka panjang yang membutuhkan banyak pemikiran dan tenaga.” tandas Angga
Ditambahkan Angga, pihaknya banyak menerima keluhan dari para kreator yang hendak membikin film tetapi belum juga memulainya karena merasa tidak mempunyai modal yang cukup. Padahal, sebuah film yang bagus tidak harus diproduksi dengan modal yang besar.
“ Kalau saya 16 tahun lalu bisa bikin Visinema dengan modal Rp.1 juta, disebuah garasi, tanpa komputer, nggak ada internet seperti sekarang, saya nggak tahu orang film siapa saat itu , saya rasa semua orang bisa melakukan apa yang pernah saya lakukan. “ ujar Angga
Baca Juga : Empat Lokasi di Jogja Terpilih untuk Syuting Film Sajen Satu Suro, Salah Satunya Villa di Pakem
Sementara itu, dalam wawancara terpisah Angga menyampaikan , selain produksi film yang berkualitas dunia perfilman juga membutuhkan lebih banyak kolaborasi antara pihak swasta dengan pemerintah. Dengan adanya kolaborasi itu diharapkan dapat memperbaiki iklim dan kualitas perfilman tanah air.
Pada sisi yang lain, Presiden of Digital Bussines Bioskop Online Ajeng Prameswari menambahkan, kehadiran platform Bioskop Online dapat menjadi solusi dari para kreator yang selama ini merusa kesulitan menembus layar bioskop konvensional. Sebab, platform ini mempunyai Divisi Komunitas yang secara khusus menangani konten film dari para sineas indie. Hal ini juga dalam rangka mengejar produksi film original dari platform Bioskop Online.
Dikatakan Ajeng, sejak berdiri pada 2019 hingga saat ini, aplikasi Bioskop Online sudah diunduh sekitar 1 juta member. Hal ini menunjukkan bahwa penggemar film tanah air sangat tinggi. Untuk itu, guna lebih mendekatkan dengan para member, selain memperbayak produksi film original, Bioskop Online juga memperbayak event seperti Diskusui Film maupun event lainnya. ( */SDs )
Komentar