Puluhan Warga Kampung Balirejo Gelar Prosesi Larung Kali Gajah Wong

Teras Malioboro News –  Puluhan warga Kampung Balirejo,  Umbulharjo, Yogyakarta Minggu (29/2023) menggelar  prosesi Larung Gajah Wong.   Mereka mengarak gunungan  sayur mayur keliling kampung disertai dengan bunyi-bunyian. Kegiatan ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur warga tepian Sungai Gajah Wong kepada Tuhan Yang Maha Esa  serta menjadi sarana memelihara kerukunan warga sekitar bantaran sungai agar dapat terus bersama-sama menjaga kelestarian Kali Gajahwong.

Koordinator Kegiatan  Nugroho Rusdiyanto  menjelaskan,  Larung kali Gajah Wong ini mengandung beragam makna dan filosofis.  Hal tersebut dimanifstasikan dalam  3 tumpeng yang menjulang ke atas, yang akan dijadikan makanan bersama setelah keliling kampung dan 1 tumpeng besar akan diarak keliling kampung ini, bermakna warga memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kemudian , doa lintas agama  dipanjatkan sebagai bentuk puji syukur dan terima kasih untuk bumi dan memohon pertolongan Tuhan untuk mengusir semua hal buruk yang merusak kampung. Beragam hal negatif yang merusak keharmonisan hubungan, baik antara sesama warga maupun antara warga dengan lingkungan akan didoakan agar dihindarkan dari kampung Balirejo.

“ Doa yang kami panjatkan  berisi semua harapan baik bagi Yogyakarta, baik warga maupun lingkungannya, itu dihadirkan sebagai optimisme ketika daerah ini masih berkubang dalam kompleksitas masalah yang tidak kunjung terurai.  “ ujar Rusdiyanto dalam rilis media yang diterima redaksi Minggu (29/10/2023).

Baca Juga : Taman Pintar Yogyakarta  Luncurkan Zona Nglaras Budaya  

Selanjutnya Rusdiyanto menyampaikan, melalui prosesi ini warga menaruh harapan  kepada pangreh praja dan pamong praja, dalam era demokrasi berbalut kultur feodal di DIY, ternyata belum kunjung menghasilkan bukti perubahan. Masalah sosial menumpuk tak tertangani, hingga terungkapnya tindak pidana korupsi dalam lingkaran mafia perizinan yang menjerat mantan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, mendorong warga untuk berefleksi dan mencari cara berbenah sendiri.

Sementara itu,  rasa syukur atas limpahan anugrah alam berupa air tak terkecuali juga  disampaikan oleh warga Balirejo yang hidup di sekitar bantaran Kali Gajahwong. Tinggal di wilayah perkotaan tidak menjadikan warga setempat abai dengan sungai karena ada banyak manfaat yang dapat dirasakan. Tidak hanya menyediakan beragam satwa, seperti ikan, udang, dan belut yang dapat dikonsumsi warga, sungai ini juga menjadi sumber material pasir dan batu untuk bangunan.

Baca Juga : Peduli Bumi, BRI Menanam 2.640 Bibit Pohon di 24 Desa se Kulonprogo

“ Dengan adanya  Sungai Gajah Wong, warga juga memanfaatkan sebagian lahan di sekitar aliran sungai untuk bertani. Semakin marak juga kelompok warga yang menyulap bantaran sungai yang dulu dianggap kotor dan wingit, menjadi ruang publik yang bersih dan nyaman untuk dikunjungi. “ tegas Rusdiyanto.

Rusdiyanto mengatakan, melalui ritual ini juga menjadi undangan bagi warga, baik di hulu maupun hilir Kali Gajahwong lintas wilayah, untuk selalu bersama-sama menjaga aliran sungai ini dari ancaman bencana alam dan pencemaran.

Doa dan harapan dari Gajahwong ini semoga dapat menjadi energi positif di tengah banyaknya permasalahan dan situasi penuh ketidakpastian, sehingga  dapat  memelihara solidaritas sebagai sesama warga yang hidup di bumi Yogyakarta yang diwujudkan dalam beragam cara, simbolis maupun praktis, akan menguatkan kesiapan menghadapi kehidupan penuh tantangan ke depan. (*)

Komentar