Senator DIY Hafidh Asrom Fasilitasi 45 Warga Gunungkidul Ziarah Wali Songo Plus

Berita, Headline1155 Dilihat

Teras Malioboro News – Wali Songo adalah sembilan tokoh penyebar agama Islam di Jawa pada abad ke-15 dan ke-16 Masehi. Mereka dikenal karena peran mereka dalam menyebarkan ajaran Islam dan nilai-nilai spiritual di wilayah Jawa, serta memainkan peran penting dalam pengembangan kebudayaan Jawa-Islam.

Hingga kini makam-makam Wali Songo menjadi tempat ziarah bagi umat Islam dari berbagai daerah yang tak hentinya berdatangan. Hal ini karena dianggap sebagai tempat yang sakral dan memiliki nilai spiritual yang tinggi. Ziarah ke makam para Wali Songo juga dianggap sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada mereka yang dianggap sebagai tokoh-tokoh yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa.

Guna mempertebal nilai spiritual dan menghormati jasa para wali, sebanyak 45 warga Gunungkidul yang tergabung dalam Tim HA21 juga berziarah ke makam Wali Songo. Keberangkatan mereka difasilitasi Senator DIY Drs Hafidh Asrom MM dengan menggunakan bus.

UPN Yogya Bangun Kampus di Gunungkidul. Begini Kenampakannya

Tim HA21 yang keliling ziarah pada 20-23 Februari 2024 tak hanya berkunjung ke makam Wali Songo, tapi juga ziarah ke makam Mbah Kholil Bangkalan Madura dan makam Gus Dur.

Mbah Kholil Bangkalan adalah salah satu tokoh yang dihormati dan makamnya terus diziarahi oleh umat Islam. Mbah Kholil dikenal sebagai ulama yang berjasa dalam menyebarkan Islam di daerah Bangkalan, Madura, dan sekitarnya. Makam Mbah Kholil Bangkalan menjadi tempat ziarah dan doa bagi banyak orang yang menghormati dan mengingat jasanya dalam pengembangan agama dan kebudayaan Islam di wilayah tersebut.

Selain itu makam Gus Dur atau Abdurrahman Wahid terus-menerus diziarahi oleh orang-orang dari berbagai kalangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini menunjukkan penghormatan dan pengakuan atas kontribusi besar beliau dalam bidang agama, politik, dan kemanusiaan. Gus Dur dikenal sebagai salah satu tokoh Islam yang mempromosikan toleransi antaragama dan perdamaian, sehingga makamnya menjadi tempat untuk mengenang dan menghormatinya.

Usai Direvitalisasi, Pasar Sentul Tampil Dengan Wajah Baru

Ziarah 45 warga Gunungkidul ke makam Wali Songo Plus adalah tindakan yang sangat menghormati dan menyampaikan penghargaan kepada para tokoh agama. Ziarah ke makam para Wali Songo, Mbah Kholil Bangkalan, dan Gus Dur merupakan cara bagi umat Islam untuk mengenang jasa-jasa mereka dalam menyebarkan ajaran agama Islam serta nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Langkah ini juga mencerminkan rasa syukur dan pengabdian umat kepada para tokoh yang telah berjuang untuk kemajuan umat dan bangsa.

Ziarah ke makam Wali Songo, Mbah Kholil Bangkalan, dan Gus Dur memberikan kesempatan untuk merenungkan nilai-nilai spiritual dan mengambil hikmah dari perjuangan mereka. Semoga perjalanan ziarah mereka dilimpahkan dengan keberkahan dan mendatangkan manfaat yang besar bagi mereka secara pribadi maupun sebagai komunitas.

Dukungan dari seorang senator atau anggota DPD RI Hafidh Asrom menunjukkan komitmen untuk mendukung kegiatan keagamaan dan spiritualitas masyarakat.

Borobudur Silver Yogyakarta Perkenalkan Perhiasan Perak Tatah Motif Batik

Rombongan peziarah dikoordinatori oleh Wajiyo, Mbah Pri dan Mungkas yang membawa peserta dari 10 kapanewon (kecamatan) se-Gunungkidul. .

Rute Ziarah

Adapun rute ziarah Makam Wali Songo Plus yaitu saat di Jawa Tengah yang pertama adalah Sunan Kalijaga dan Sunan Kudus. Usai dari Sunan Kudus rombongan yang menggunakan armada bus Dala’il Khoirot menuju Wali Songo di Jawa Timur yang pertama di makam Sunan Bonang, kedua Sunan Drajad, ketiga Sunan Giri atau Syaich Ainul Yaqin. Tujuan selabjutnya ke makam Sunan Gresik atau Syaich Maulana Malik Ibrahim.

Selanjutnya rombongan menuju makam Sunan Ampel Surabaya dan ke makam Mbah Kholil Bangkalan Madura sampai disana sekitar jam 04:30 wib atau waktu sholat subuh. Beberapa jam disana rombongan melanjutkan perjalanan religi ke makam  KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur.

Dikompleks makam Gus Dur, peziarah dari Gunungkidul berbaur dengan ribuan jamaah dari berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, Jateng bahkan ada yang dari Provinsi Lampung atau luar jawa lainya. Sangat berbeda dengan tempat – tempat ziarah lain, di makam Gus Dur peziarah sangat banyak, bisa ribuan jamaah.

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Kembali Gelar Pawiyatan Aksara Jawa

Peziarah dari Gunungkidul berada di kompleks makam Gus Dur terhitung cukup lama.

Koordinator Rombongan Ziarah, Wajiyo, mengapresiasi dan merasa sangat senang bisa berziarah ke makam Wali Songo.

“Saya berterimakasih pada pak Hafidh sudah memfasilitasi kami melakukan ziarah Wali Dongo. Beliau menepati janji beliau waktu kampanye menjadi calon DPD RI 2019. Semoga pak Hafidh selalu sehat, panjang umur dan rejekinya terus mengalir, berkah melimpah,” ujar Wajiyo. (Chaidir)