Empon-Empon Gunungkidul Makin menggoda, Punya Mal Online Siap Mengglobal

TerasMalioboroNews–Di tengah perbukitan subur Kedungkeris, Nglipar, Gunungkidul, tersimpan harta karun agrikultur berupa empon-empon berkualitas tinggi. Namun, selama bertahun-tahun, para petani di kawasan ini menghadapi satu tantangan klasik: sulitnya menembus pasar yang lebih luas. Kini, sebuah terobosan digital yang diinisiasi oleh akademisi dari Universitas Widya Mataram (UWM) siap mengubah nasib mereka.

Melalui peluncuran situs e-commerce https://kedungkeris-mart.com/, produk-produk olahan empon-empon dari petani lokal kini memiliki etalase digitalnya sendiri, siap menjangkau konsumen dari seluruh nusantara bahkan dunia.

Etalase Digital dari Desa

Platform yang dikembangkan oleh Masrukan, seorang dosen dari Prodi Teknologi Pangan UWM, ini menjadi solusi konkret atas permasalahan pemasaran yang selama ini membelenggu para petani. Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Tanaman Obat Keluarga (TOGA) kini dapat secara mandiri mempromosikan dan menjual produk hilir mereka.

Mulai dari simplisia (bahan baku kering), bumbu instan, jamu siap saji, hingga wedang dalam kemasan modern, semuanya kini tersedia dalam satu klik.

“Saya berharap produk olahan empon-empon ini semakin memiliki daya saing dan mampu menembus pasar nasional maupun internasional,” ungkap Masrukan, menegaskan ambisi besar di balik inisiatif ini.

Pendampingan dari Hulu ke Hilir

Inovasi ini bukanlah sekadar pembuatan website. Program Kemitraan kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kemdiktisaintek ini dirancang secara holistik, memberikan pendampingan dari hulu hingga hilir.

Tim UWM yang juga melibatkan pakar rekayasa proses, Eman Darmawan, dan ahli manajemen inovasi, Bahri, memberikan pelatihan intensif kepada para petani. Materinya mencakup cara memproduksi olahan pangan yang baik, menciptakan produk turunan yang inovatif seperti bumbu instan tanpa pengawet, hingga strategi menjaga loyalitas konsumen.

Untuk memastikan kualitas produksi, tim PKM UWM juga menyerahkan bantuan berupa alat-alat vital seperti food dehydrator untuk pengeringan higienis dan packaging machine untuk kemasan yang lebih profesional dan menarik.

Sambutan Hangat dan Harapan Petani

Langkah terobosan ini disambut dengan penuh syukur oleh masyarakat setempat. Kepala Kalurahan Kedungkeris, Rusdi Martono, yang juga merupakan penasihat kelompok tani, menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi pengembangan produk lokal.

“Apa yang dikerjakan oleh tim PKM Universitas Widya Mataram sangat bermanfaat. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan petani empon-empon di Kedungkeris,” ujarnya.

Melalui sinergi antara keahlian akademis dan semangat komunitas lokal, inisiatif Kedungkeris-Mart.com menjadi model pemberdayaan yang ideal. Ia membuktikan bahwa teknologi digital, jika diterapkan dengan tepat, mampu menjadi jembatan yang menghubungkan kekayaan alam desa dengan peluang tak terbatas di pasar global. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *