Sebelum Tiba Kematian

Oleh : Ustadz Sujarwo

Oase276 Dilihat

Teras Malioboro News – “Orang yang sudah dipeluk kematian, terkurung dalam kuburnya menyesali apa yang pernah mereka perbuat secara berlebihan. Sementara orang-orang yang masih hidup, saling bertarung memperebutkan apa yang disesali oleh penghuni kubur. Sungguh orang yang sudah mati, tidak mungkin mengulangi melakukan seperti apa yang dapat dilakukan orang yang masih hidup. Sayangnya, orang yang masih hidup tidak mengambil pelajaran dari penyesalan orang yang sudah mati.” (Umar bin Abdul Aziz)

Tetaplah terjaga. Sebab ada saat, kita berada diujung kehidupan. Kemudian, terbujur kaku dalam dekap kematian. Tidak ada lagi kesempatan bangkit, meski untuk satu atau dua detik. Koma sudah menjadi titik.

“Dan kalau Allah menghukum manusia dengan kezalimannya, niscaya tidak ada yang akan ditinggalkan-Nya di bumi dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang telah ditentukan. Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” [QS. 16 : 61]

“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah…” [QS. 62 : 8]

Eratlah menjaga iman dan ketaatan. Sebab ada waktu, semua itu jauh dari jangkauan. Bahkan, emas seberat dunia, tidak lagi bisa jadi tebusan.

“Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, andai sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong.”(QS. 3 : 91)

Baca Juga : Pada Rumah Sakit

Teruslah berbuat baik dan berkarya. Sebab ada masa, kita tidak lagi bisa melakukan apa-apa. Menjadi orang yang baik dan benar, hanya tinggal angan dan pepesan kosong belaka.

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu ; lalu dengan penuh penyesalan ia berkata, “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah [melakukan tindakan benar] dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” [QS. 63 : 10]

“…Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikan aku ke dunia, agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan…” [QS. 23 : 99 – 100]

Muda punya sahabat bernama tua. Sehat punya karib bernama sakit. Kaya punya shohib bernama miskin. Kesempatan punya sisian bernama kesempitan. Kehidupan punya pasangan bernama kematian.

Oleh karena itu, kuatkan iman. Bersegeralah memohon ampunan dan menebar kebaikan. Di sini dan saat ini. Jangan tunggu nanti. Apalagi, esok hari.***

Komentar