Teras Malioboro News – Hidup itu seperti gema. Mengembalikan persis sama dengan apa yang kita bagi dan beri. Bila kita menebar angin, akan menuai badai. Bila kita menebar serbuk sari, kita akan memetik bunga, kemanapun takdir membawa pergi.
Hidup itu seperti gema. Mengembalikan persis sama, seperti apa yang kita tanam dan rawat. Bila kita menanam dengki dan iri. Sakit dan pedih yang kita petik. Bila senyum dan tawa yang kita semai. Gembira dan bahagia yang kita tuai.
“Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan itu untuk dirimu sendiri.” [QS.17 : 7]
Apa yang kita beri dan bagi, cermin dari kondisi hati yang kita miliki. Bila senyum dan bahagia yang kita bagi, itu pantulan hati yang bersih dan jernih. Bila benci dan dendam yang kita beri, itu pantulan hati yang sedang merintih sakit.
Persis teko dengan isinya. Bila teko berisi kopi, maka kopi pula yang tersaji. Jika teko berisi racun, maka racun juga yang terhidang.
Baca Juga : Hidup Tenang dan Senang
Oleh karenanya, jaga apa yang kita ucapkan. Jaga apa yang kita lakukan. Ia cermin dari apa yang bersemayam di dalam hati dan apa yang beredar di dalam pikiran.
Sementara apa yang kita rasakan, pikirkan, katakan, dan lakukan, menentukan tamu yang datang dalam kehidupan. Keburukan atau kebaikan. Kesulitan atau kemudahan. penderitaan atau kebahagiaan.
Jadi, ulurkan bantuan dan pertolongan, agar hidup kita dihiasi kemudahan dan kelapangan. Tebarkan kebaikan dan keindahan, supaya hidup kita diselimuti keberkahan. Taburkan keceriaan dan kegembiraan, sehingga hidup kita dipayungi kebahagiaan.
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Lindungilah kami dari azab neraka.”
Komentar