Prawirotaman Fashion On The Street 2024, Hadirkan Karya 3 Desainer Australia dan  Model Amerika Serikat

Teras Malioboro News Prawirotaman  Fashion On The Street kembali digelar dengan meriah di sepanjang Jalan Prawirotaman, Yogyakarta . Tahun ini acara digelar selama 2 hari pada  Jumat-Sabtu (23-24/8/2024)   mengangkat thema “ Magnificent Batik  Jogja “.

Berbeda dengan tahun sebelumnya  pada  Prawirotaman Fashion On The Street  2024 bekerja sama dengan organisasi kemanusian Lions Internasional  serta menghadirkan  3 desainer dari Victoria , Australia yaitu : Josh Dean, Nikki  Edgar dan  Zhao Canwen dengan bintang tamu seorang model dari California ,Amerika Serikat.

Project  Director Prawirotaman  Fashion On The Street 2024  Lia Mustafa menjelaskan bahwa   Festival ini merupakan  panggung  ekspresi para desainer  guna  menampilkan  rancangan karya busana mereka. Tahun ini , lebih  dari 70 desainer berpartisipasi dalam acara ini, menunjukkan betapa suburnya industri kreatif di Yogyakarta.

Selain fashion show,  Festival Prawirotaman On The Street juga menyajikan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti: Pertunjukan musik, Tarian tradisional, Workshop membatik, Destination & Ekraf Fair, Parade becak dan permainan tradisional.

“ Gagasan utama  Prawirotaman Fashion On The Street adalah memperkenalkan  karya para desainer  Indonesia  ke tingkat dunia. Oleh karena itu dipilih kampung  Prawirotaman yang selama ini telah terkenal sebagai kampung wisatawan  manca negara. “ ujar Lia kepada sejumlah wartawan disela-sela  acara.

Baca Juga : “Craft Fashion” Andalan  Utama Menjadikan  Jogja  Pusat Fesyen Dunia

Lebih lanjut Lia mengatakan,  sejak dulu Prawirotaman  dikenal sebagai  sentra kawasan produksi batik tulis asli Jogja.  Untuk itu,  tujuan utama  event ini adalah untuk mempromosikan  wastra asli nusantara khususnya  Batik Jogja ketingkat dunia.  Oleh karena itu, selama penyelenggaraan event para wisatawan dan masyarakat Jogja akan dipertunjukkan motif-motif batik karya anak muda .

“ Peragaan busana ini  harapannya bukan sekadar menjadi ajang presentasiu karya anak muda,  tetapi lebih dari itu bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya para perajin batik.  Untuk itu, dalam kegiatan kali ini  kami melibatkan berbagai komunitas  masyarakat seperti :  Paguyuban Dimas Diajeng, Lions Club,  Komunitas Perempuan Berkebaya serta komunitas lainnya. “ ujar Lia.

Baca juga : Sultan HB X : Industri Fashion Berpotensi  Menjadi  Kekuatan Baru

Sementara itu,  Perancang Busana asal Australia Nikki Edgar menyatakan, pihaknya merasa sangat terhormat dapat turut serta terlibat dalam  sebuah Pagelaran Peragaan Busana yang sangat istimewa. Lebih dari itu,  Nikki merasa sangat beruntung selama beberapa minggu di Jogja mendapatkan pelatihan membatik yang selama ini belum pernah dikenalnya.

“ Sungguh sebuah pengalaman yang berharga dalam hidup saya. Dan saya akan  kembangkan pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat di Jogja sekembalinya ke  Australia. “ ujar Nikki.  (*/Sulist Ds )

Komentar