TerasMalioboroNews–Ratusan mahasiswa baru Universitas Widya Mataram (UWM) mendapatkan bekal fundamental dalam mengawali perjalanan akademis mereka. Dalam acara Studium Generale yang digelar di Pendopo Agung Kampus Terpadu UWM hari ini, Rabu (10/9/2025), para calon intelektual muda ini diingatkan bahwa masa depan dan ketahanan bangsa Indonesia tidak hanya bergantung pada kecerdasan, tetapi juga pada kekuatan karakter dan kemampuan berinovasi.
Mengusung tema “Penguatan Karakter Generasi Muda dalam Membangun Katahanan Nasional Bangsa”, acara ini menghadirkan dua tokoh penting: Rektor UWM, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., dan Ketua DPD Ikal Lemhannas DIY, Prof. Dr.rer.soc. R. Agus Sartono, M.B.A.
Integritas, Disiplin, dan Inovasi
Dalam sambutannya, Prof. Edy Suandi Hamid menguraikan dua pilar utama yang harus dimiliki generasi muda sebagai fondasi ketahanan bangsa. Pilar pertama adalah karakter, yang menurutnya terbangun dari tiga nilai tak terpisahkan.
“Integritas tercermin dari kejujuran. Kedisiplinan memperkuat integritas dengan memastikan setiap komitmen dijalankan secara tertib. Dan rasa tanggung jawab melengkapinya dengan kesadaran akan konsekuensi,” jelas Prof. Edy.
Pilar kedua adalah inovasi. Di era global, kemampuan berinovasi menjadi daya saing utama sebuah bangsa. “Melalui inovasi, kreativitas generasi muda diasah dengan memacu pemikiran kritis, eksplorasi ide out-of-the-box, dan eksperimen berkelanjutan,” tambahnya.
Karakter sebagai Modal Utama
Narasumber utama, Prof. Agus Sartono, memperdalam pembahasan mengenai karakter sebagai modal utama sebuah bangsa. Ia menegaskan bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah rekayasa sosial untuk membentuk watak dan keadaban.
“Tanpa pendidikan tak akan ada peradaban, dan tanpa peradaban maka tak ada kemanusiaan. Karakter satu bangsa merupakan modal utama ketahanan nasional dan daya saing bangsa,” ungkap Prof. Agus.
Menurutnya, kekuatan sebuah bangsa tidak terletak pada kekayaan alam semata, tetapi pada moral dan integritas rakyatnya. Ia secara khusus berpesan kepada para mahasiswa baru untuk menjadi generasi yang sadar akan nilai-nilai bela negara.
“Sebagai generasi digital native, mahasiswa perlu memanfaatkan teknologi secara bijak dan produktif untuk kemajuan bangsa, bukan sebaliknya,” pungkasnya.
Studium Generale ini menjadi pembuka yang kuat bagi tahun ajaran baru di UWM, mengirimkan pesan yang jelas kepada para mahasiswa bahwa tujuan pendidikan tinggi bukan hanya untuk meraih gelar, tetapi untuk menempa diri menjadi individu berkarakter yang siap berkontribusi bagi ketahanan dan kemajuan Indonesia. (***)