Teras Malioboro News — Guna mengoptimasi fasilitas dan pembaharuan fisik sehingga meningkatkan layanan kepada pengunjung, Indonesian Heritage Agency melakukan revitaliasi terhadap Museum Benteng Vredeburg . Untuk itu, selama proses revitalisasi ini Vredeburg ditutup sejak 4 Maret 2024 lalu dan rencana akan kembali dibuka pada Juni 2024.
Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg, M. Rosyid Ridlo menjelaskan , revitalisasi Museum Benteng Vredeburg meliputi perbaikan kerusakan serta pemeliharaan bangunan yang mencakup perbaikan jalur dalam, sarana dan prasarana publik seperti toilet, mushola dan pembenahan lingkungan dalam.
“ Dalam revitalisasi ini, Museum Benteng Vredeburg mengoptimalkan area museum yang memiliki luas sekitar 46.574 meter persegi ini juga akan mengoptimalkan fungsinya sebagai ruang publik komunal, guna menjawab kebutuhan publik akan edukasi dan rekreasi sekaligus mengakomodasi aktivitas publik dengan membangun coworking space, coffee shop,ruang anak dan merchandise shop. “ ujar Rosyid kepada sejumlah awak media (27/4/24).
Ditambahkan Rosyid, dalam revitaliasi ini juga dilakukan pembenahan signage agar memudahkan pengunjung menemukan kebutuhannya. Kemudian Pembenahan Ruang Diorama serta pembenahan lanskap dan area lingkungan Museum Benteng Vredeburg seperti area lahan parkir, jalur plaza pintu masuk sisi barat, area ticketing, area edupark, area pagar jagang, pembuatan Taman Patriot serta pembenahan area Bastion,
Baca Juga : Vespa Batik Kini Terpajang di Museum Batik Indonesia
Selain itu, lanjut Rosyid, nantinya MUseum Benteng Vredeburg juga akan meluncurkan salah satu program baru seperti ‘Wisata Malam Vredeburg” , instalasi video mapping, sound lighting, dan water fountain atau air mancur menari yang ada di area museum
Diakui Proses revitalisasi Museum Benteng Vredeburg tidak bisa berlangsung singkat karena melibatkan berbagai pihak terkait serta memperhatikan kebutuhan serta aspirasi masyarakat. Namun, yang menjadi perhatian utama adalah koleksi benda peninggalan bersejarah sebanyak 7000 buah yang ada Museum Benteng Vredeburg yang harus diperlakukan secara hati-hati.
Sementara itu, Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA), Ahmad Mahendra menjelaskan revitalisasi Museum Vredeburg bertujuan memperbaiki fasilitas serta meningkatkan pengalaman pengunjung. Dengan mengedepankan konsep reimajinasi museum, IHA berkomitmen untuk mengubah persepsi dan fungsi tradisional museum, menjadikannya ruang komunal yang dinamis guna mendorong interaksi antara pengunjung dengan museum itu sendiri.
Baca Juga : MPI UNY Luncurkan Logo Baru
Untuk itu, dalam proyek ini IHA mengadopsi pendekatan revolusioner, menekankan konsep reimajinasi untuk mengubah persepsi dan fungsi tradisional museum & situs cagar budaya. Dengan strategi yang mencakup reprogramming, redesigning, dan reinvigorating, inisiatif ini tidak hanya memprioritaskan peran museum dalam masyarakat tapi juga meningkatkan interaksi pengunjung dengan warisan budaya, melalui penelitian, program pendidikan, dan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik.
“Dengan menggali lebih dalam makna dari transformasi ini, kami berharap dapat memperkuat apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah dalam menjaga identitas nasional. Kami percaya bahwa melalui partisipasi publik, kita dapat menciptakan museum yang lebih inklusif dan relevan bagi masyarakat modern,” tutup Ahmad Mahendra. (ocha)
Komentar