TerasMalioboroNews–Roda kepemimpinan di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bergerak cepat. Sehari setelah Purbaya Yudhi Sadewa dilantik menjadi Menteri Keuangan, Didik Madiyono secara resmi ditunjuk sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Komisioner LPS, efektif mulai Selasa (9/9/2025).
Penunjukan ini memastikan stabilitas dan kelancaran operasional LPS di masa transisi, menempatkan seorang figur berpengalaman dari internal lembaga di pucuk pimpinan sementara.
Menjaga Stabilitas di Masa Transisi
Keputusan penunjukan Didik Madiyono diambil dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) LPS dengan merujuk pada regulasi yang berlaku. Sekretaris Lembaga LPS, Jimmy Ardianto, menjelaskan bahwa selain dasar hukum, ada pertimbangan praktis yang kuat di balik pemilihan ini.
“Saat ini Pak Didik Madiyono adalah satu-satunya Anggota Dewan Komisioner yang setiap hari berkantor di LPS, sehingga akan memudahkan koordinasi dan operasionalnya,” ujar Jimmy di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Didik Madiyono akan mengemban tugas sebagai Plt. Ketua hingga masa jabatannya sebagai Anggota Dewan Komisioner berakhir pada 24 September 2025. Saat ini, proses pemilihan jajaran Dewan Komisioner LPS yang baru tengah berlangsung untuk kemudian diputuskan oleh DPR dan dilantik oleh Presiden RI.
Pengalaman Panjang dari Bank Sentral
Didik Madiyono bukanlah sosok baru di dunia keuangan dan stabilitas moneter Indonesia. Sebelum ditunjuk sebagai Anggota Dewan Komisioner LPS yang membidangi Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank pada September 2020, ia telah meniti karier panjang dan cemerlang di Bank Indonesia (BI) selama puluhan tahun.
Rekam jejaknya di bank sentral sangat beragam dan strategis, mencakup berbagai posisi kepemimpinan, antara lain Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital BI, Kepala BI Institute dan Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto
Pengalamannya yang luas, terutama dalam pengembangan UMKM, inovasi digital, serta edukasi dan riset di BI Institute, memberikan bekal yang sangat relevan untuk memimpin LPS. Latar belakangnya yang kuat di bank sentral menjadikannya figur yang tepat untuk menjaga stabilitas dan marwah lembaga penjaminan simpanan di tengah periode transisi kepemimpinan. (***)