Gonjang Ganjing PTS Bisa Seret Kejatuhan Ekonomi Lokal

Headline1, Jogja Raya602 Dilihat

TerasMalioboroNews–Di tengah persaingan ketat dan tantangan regulasi, nasib ribuan perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia kini berada di persimpangan jalan. Sebuah seminar nasional yang digelar di Yogyakarta, Rabu (27/8/2025), mengupas tuntas persoalan ini dengan sebuah kesimpulan tegas: menyelamatkan PTS bukan hanya soal menjaga pilar pendidikan, tetapi juga menyangkut keberlangsungan perekonomian masyarakat.

Pandangan tajam ini disampaikan oleh Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., dalam acara yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi UGM (KAFEGAMA) DIY dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

Mesin Ekonomi Lokal Terancam

Menurut Prof. Edy, keberadaan sebuah PTS di suatu daerah adalah motor penggerak ekonomi yang seringkali luput dari perhatian. Ia memaparkan sebuah kalkulasi sederhana namun kuat: biaya hidup yang dikeluarkan oleh seorang mahasiswa untuk indekos, makan, transportasi, dan kebutuhan lainnya, jauh lebih besar daripada biaya kuliah yang mereka bayarkan ke kampus.

“Maka, keberlangsungan PTS akan turut menyokong denyut ekonomi lokal, mulai dari pemilik warung makan, pengusaha kos, hingga penyedia jasa fotokopi,” ungkap Edy. Jika sebuah PTS goyah atau bahkan tutup, dampaknya akan dirasakan langsung oleh ribuan usaha kecil di sekitarnya.

Beban Akreditasi Mencekik

Selain tantangan menarik mahasiswa, Guru Besar FEB UII ini juga menyoroti tingginya biaya akreditasi yang dinilai sangat membebani, terutama bagi PTS yang masih dalam tahap berkembang.

“Akreditasi memang penting sebagai upaya menjaga mutu, tetapi mekanismenya harus dibuat lebih adil dan proporsional, agar tidak justru mematikan PTS kecil yang sedang berjuang bertahan,” tegasnya.

Pilar Pemerataan Pendidikan

Pandangan ini diperkuat oleh para tokoh pendidikan lainnya yang hadir. Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Prof. Fathul Wahid, menegaskan bahwa kontribusi PTS dalam melahirkan SDM berkualitas tidak bisa dinafikan dan perannya harus dipandang setara.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Diktisaintek, Prof. Dr. Mukhamad Najib, yang hadir secara daring, menekankan peran vital PTS dalam pemerataan akses pendidikan.

“PTS berkontribusi besar dalam ekosistem pendidikan Indonesia, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh perguruan tinggi negeri. Dukungan kebijakan untuk memperkuat peran ini menjadi sangat penting,” jelasnya.

Seminar yang dihadiri oleh jajaran rektor, akademisi, hingga perwakilan Bank Indonesia ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi strategis bagi pemerintah. Pesannya jelas: memberikan dukungan kebijakan yang berpihak pada PTS adalah sebuah investasi, bukan hanya untuk masa depan pendidikan, tetapi juga untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keadilan sosial di seluruh penjuru negeri. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *