Teras Malioboro News – Ratusan guru dan tenaga pendidik dalam naungan Yayasan Santo Domikus (YSD) Kamis – Sabtu (12-14/10/2023) menggelar kegiatan Jambore Nasional 2023 di Melcosh Glamcamp, Sleman, Yogyakarta.
Mengusung thema “ One Heart,One Spirit, One Community to Realize Veritas Culture “ serangkaian acara digelar dalam kegiatan ini diantaranya : Game Mencari Jejak, Renungan Bersama, Misa Alam, Launching Buku , Sharing Knowledge serta kegiatan lainnya.
Pembukaan ditandai dengan prosesi arak-arakan jemaat yang sangat khidmat. Ratusan orang berjalan dibelakang dua buah lilin yang dibawa seorang Koordinator Kelompok dan berjalan menuju lokasi acara. Sesampainya dilokasi masing-masing peserta mendapatkan kalungan selendang dari Pimpinan Yayasan Santo Domikus Sr.Maria Albertine Suparmi
Ketua Panitia FX Ari Nugraha menyampaikan, kegiatan Jambore Nasional YSD diselenggarakan sebagai dalam rangka perayaan syukur ulang tahun ke 70 dari Yayasan Santo Dominikus. Jambore ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan guna menjalin silaturahmi dan komunikasi antar tenaga pendidik di sekolah dalam naungan YSD. kegiatan ini diikuti para peserta dari kota Cimahi, Purwokerto, Cirebon dan Yogyakarta.
” Bentuk kegiatan sengaja dipilih dalam bentuk jambore, agar para peserta lebih dekat dengan nuansa alam, sehingga terjadi perpaduan antara unsur indoor dan out door selama pelaksanaan kegiatan. ” ujar Ari kepada sejumlah awak media usai acara pembukaan.
Baca Juga : SMP Joanes Bosco Pentaskan Kethoprak Lakon “ Hamukti Palapa .
Ditambahkan Ari, pelaksanaan kegiatan Jambore ini dilatarbelakangi adanya temuan permasalahan yang dialami peserta didik paska pandemi. Untuk itu, perlu adanya strategi khusus yang dilakukan para guru serta tenaga pendidikan dalam melayani peserta didik yang mulai mengalami ketergantungan dengan gawai.
” Kami mengalami langsung bagaimana sulitnya menghadapi siswa yang selama masa pandemi bergantung sepenuhnya terhadap gadget untuk kemudian secara perlahan harus ditinggalkan. Ini bukan persoalan yang mudah. Pertemuan ini kami lakukan untuk saling bertukar pengalaman praktek baik dari para guru dalam lingkungan yayasan. ” ujar Ari.
Sementara itu, Pimpinan Yayasan Santo Domikus Sr. Maria Albertine Suparmi (OP) menambahkan, hubungan antara peserta didik dengan guru paska pandemi sangat berbeda sehingga sekolah perlu sebuah sistem khusus dalam menghadapi persoalan tersebut.
” Selama pandemi anak dibiasakan belajar melalui aplikasi Zoom, sehingga mereka justru mengalami loss learning. Mereka justru kesulitan belajar dan kehilangan orientasi sosial. Untuk itu, bertepatan dengan perayaan Ultah ke 70 ini kita melakukan evaluasi menyeluruh tentang strategi yang harus dilakukan. ” ujar Suparmi.
Baca Juga : Pendidikan Vokasi Dituntut Menyesuaikan Diri di Era Perubahan
Kemudian konsep perpaduan antara indoor dan out door ini, lanjut Suparmi, merupakan upaya menyeleraskan diri dengan alam sehingga nantinya dapat melakukan refleksi lebih jauh . Sebab untuk menjadi guru dan tenaga pendidik yang utuh, ide dan gagasan realitas , alam semesta dengan dirinya juga harus utuh.
” Filosofi dari Dominikan adalah sikap yang utuh dan holistik. Bukan saja integritas dirinya tetapi juga dengan alam semesta. ” tandas Suparmi.
Suparmi juga menegaskan, hasil dari kegiatan Jamnas YSD 2023 ini nantinya akan dipakai sebagai pedoman pada kegiatan selanjutnya dengan penyesuaian situasi dan kondisi terkini, sehingga pelayanan terhadap para peserta sekolah domikan selalu sesuai dengan perkembangan jaman. (*/Sulist Ds )
Komentar