Teras Malioboro News — Merayakan 80 tahun usia dari Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, Keraton Yogyakarta menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka mangayubagya bertajuk “Lenggahing Harjuno.”
Kegiatan tersebut diawali dengan pameran yang mengusung tajuk serupa Lenggahing Harjuno, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan dengan menampilkan kronik dari sosok pangeran muda BRM Herjuno Darpito hingga pelbagai capaian dan paradigma kebudayaan yang dicanangkan saat menjadi Sultan dan Gubernur. Adapun teknis pelaksanaan pameran ini berada di bawah koordinasi Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Nitya Budaya.
Diilhami dari Serat Lenggahing Harjuno yang ditulis oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Pameran Lenggahing Harjuno menyajikan ritus hidup Sultan dengan berbagai piwulang adiluhur dan adiluhung. Pada diskursus Kebudayaan Jawa, catatan pribadi dari Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 merujuk pada pola didaktis dalam bentuk berbagai seni pertunjukan.
Baca Juga : GKR Hemas Mencanting Virtual, Tandai Pembukaan JIBB 2023 di Jakarta
Sementara konteks Takhta dan Kedaulatan sebagai bagian dari ketokohan Sultan merujuk pada sosok tunggal. Sultan sebagai pimpinan tertinggi dalam institusi kebudayaan keraton secara daulat bertakhta dan diakui. Perihal ini selaras dengan definisi daulat yang berarti berkat dan kebahagiaan yang tercurah pada seorang raja.
“Pisungsun 80 Tahun Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 adalah wujud darma bakti dalam menghadirkan ruas-ruas cerita hidup sang pemimpin melalui pameran. Diilhami dari sastra wulang Serat Lenggahing Harjuno, pameran akhir tahun ini pun mengusung tajuk Lenggahing Harjuno, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan,” ujar Penghageng KHP Nitya Budaya GKR Bendara, Kamis (19/10) di Keraton Yogyakarta.
Melalui gelaran pameran ini, Keraton Yogyakarta mengundang masyarakat untuk kembali mengenal sang sultan, sosok pemimpin tertinggi dari institusi budaya di keraton sekaligus Gubernur di Yogyakarta. Di sisi lain, masyarakat diajak untuk menjadi bagian dari gelaran pameran melalui rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta.
Baca Juga Keraton Yogyakarta Kembali Gelar Pentas Musikan Mandalasana
“Serat Lenggahing Harjuno sebagai representasi dari daulat kebudayaan dan piwulang menjadi gambaran bagi siapapun yang membacanya. Bahkan dalam proses penyusunan narasi-narasi pameran, bukan hanya fakta yang diperoleh tetapi juga nilai-nilai didaktis yang mendidik,” tukas GKR Bendara
Pahargyan pembukaan pameran dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2023 di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran dengan menyajikan tiga karya seni ciptaan Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, yaitu Wayang Wong lakon Gana Kalajaya, Beksan Ajisaka, dan Bedhaya Mintaraga. Pada akhirnya, keraton mengundang masyarakat untuk mangayubagya sekaligus menjadi saksi dari perjalanan hidup sang peneguh takhta untuk rakyat. (*/)
Komentar