Teras Malioboro News – Tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra di bawah naungan Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadininingrat kembali menggelar Pentas Musikan Mandalasana. pada Rabu, 1 Maret 2023 pukul 09.00 di Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana selaras dengan peringatan Serangan Oemoem (SO) 1 Maret yang kini disebut dengan istilah Hari Penegakan Kedaulatan Negara Republik Indonesia ( HPNRI)
Dalam peringatan Serangan Umum 1 Maret ini, Pentas Musikan Mandalasana menghadirkan lagu-lagu bertema perjuangan dan kebangsaan, serta beberapa lagu bernuansa Yogyakarta seperti: Hymne Serangan Umum 1 Maret; Sepasang Mata Bola; Yogyakarta; dan Jogja Istimewa.
Dalam kesempatan kali ini, Keraton Yogyakarta menggandeng beberapa musisi Yogyakarta untuk ikut bergabung dalam Pentas Musikan Mandalasana: Peringatan Serangan Umum 1 Maret seperti: vokal solois Neni Nuraini; Brian Prasetyoadi; dan grup vokal Jogja Hiphop Foundation (JHF).
Baca Juga : Antusiasme KPop Dance Competition 2023 di Stay Lounge Resto Sangat Tinggi.
“Sejauh ini setiap kali menggelar Pentas Musikan Mandalasana atau Konser Yogyakarta Royal Orchestra yang menampilkan peristiwa Serangan Umum 1 Maret, kami banyak mengeksplor repertoar bertema perjuangan dan kebangsaan. ” ungkap KPH Notonegoro selaku Penghageng Kawedanan Kridhamardawa, dalam rilis media yang diterima redaksi Selasa (28/2/2023 )
Tahun ini, lanjut KPH Notonegoro, Pentas Musikan Mandalasana ingin mengeksplor lebih jauh lagu-lagu bernuansa Yogyakarta, karena peristiwa Serangan Umum ini bisa terjadi di Yogyakarta. Sehingga masuklah lagu Sepasang Mata Bola; Yogyakarta; dan terakhir Jogja Istimewa karya Jogja Hiphop Foundation.
Kolaborasi antara tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra bersama dengan Brian Prasetyoadi ini akan menjadi kolaborasi kedua, usai Pentas Musikan Kamardikan yang digelar tahun 2022 lalu. Sementara untuk kolaborasi tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra dengan Jogja Hiphop Foundation akan menjadi kali pertama bagi kedua pihak.
Baca Juga : Kotta GO Hotel Hadirkan Live Music Akustik
“Sejujurnya, pertemuan antara tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra dengan Jogja HiphopFoundation ini memang kolaborasi yang cukup menantang. Kami pun baru pertama kali melakukannya, mempertemukan tim ensambel tiup yang biasanya bermain dengan gaya orkestra, atau bahkan ngladosi beksa di gending-gending Gati, dengan grup vokal bergenre hiphop, dan ini dilakukan di dalam keraton. Bisa dibilang eksperimen kali ini, kami pun juga sangat merilis hasilnya. Semoga bisa diterima oleh semua kalangan,” papar KPH Notonegoro.
Ditegaskan KPH Notonegoro, acara ini digelar secara hibrida yaitu secara daring dan luring. Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan secara luring dapat mengunjungi Bangsal Mandalasana yang berada di Kompleks Museum Kedhaton Keraton Yogyakarta , sedangkan masyarakat yang ingin menyaksikan secara daring dapat mengakses melalui kanal Youtube Kraton Jogja .
Baca Juga : Deep Purple dan God Bless Bakal Manggung Bareng di Solo
Seperti pementasan sebelumnya, acara diawali dengan kirab prajurit Keraton Yogyakarta serta Abdi Dalem Musikan yang akan tampil dari dalam Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju ke Bangsal Mandalasana.
“Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan langsung, monggo, sangat diperbolehkan. Cukup datang berwisata ke Museum Kedhaton Keraton Yogyakarta pada jam 09.00, bisa ikut menyaksikan Pentas Musikan Mandalasana: Peringatan Serangan Umum 1 Maret. Kami harap pementasan kami bisa menjadi pemupuk semangat perjuangan bagi setiap orang yang menyaksikan, dan tentunya pengingat akan sejarah bagi generasi-generasi mendatang,” pungkas KPH Notonegoro. (*)
Komentar