Sarung , Gaya Berbusana Yang Makin Mendunia

Tulisan : Lia Mustapa

Teras Malioboro News —  Bisnis fashion  di tanah air dan dunia makin  bergairah. Hal itu membuat para fashion designer y menjadi sangat bergairah  guna  melahirkan karya yang lebih kreatif dan berdaya guna. Namun, disisi lain, sebagai sebuah industri produk busana juga harus tetap menyesuaikan dengan selera pasar sehingga dibutuhkan strategi marketing  yang tepat sangat dibutuhkan.

Strategi Marketing  di dunia fashion itu harus selalu “fresh”. Inovasi wajib berjalan terus. Terutama yang sifatnya “experience”. Bisa dirasakan, bercerita dan punya resonansi di ranah digital yang dikuasai generasi millenial.

Kemajuan dunia digital juga perklu disikapi secara bijaksana sehingga para pelaku industri fashion  tidak hanya fokus pada marketing konvensional, tetapi juga perlu fokus untuk menggarap marketing online yang saat ini  begitu bergelora .

Gen Z dan  Generasi Millenial merupakan  ceruk pasar yang sangat potensial. Untuk itu, melalui marketing online para designer yang  berasal sebagian berasal dari  generasi baby boomers harus mencari akal dan harus terus kreatif mencari peluang dalam bisnisnya agar terus berjalan dan berkembang.

Baca Juga : Sultan HB X : Industri Fashion Berpotensi  Menjadi  Kekuatan Baru

Apalagi ketika punya komitment menjaga, memotivasi dan mem “bisnis” kan bersama seperti yang dilakukan House of LMAR yang ada di di Galeria Mall lantai 1, .  Di Butik ini ada beberapa brand yang sudah international dan national bukan sekedar lokal.

Dari prosentase konsinyasi , sejumlah produk yang berasal dari para  perajin dan pengusaha UMKM , butik ini cukup punya peran.  Inovasi pergerakan branding dan marketing yang sejak berdiri  terbukti sangat membantu mereka terutama pada saat pandemi.

House of LMAR mencoba berkomitment untuk mempresentasikan produk2 di Butik ini, pilihan tetap pada masyarakat,. Bahkan ,khusus pada  Minggu (3 /3/2024) ,   dijadikan Movement Gerakan bersama dalam mencintai produk wastra Indonesia lewat Hari Sarung Nasional yang dibuka oleh BRAy Iriani Widjoyokusumo dan dihadiri juga oleh ibu Lies Piliang  dari Dinas Pariwisata kota Jogja

Baca Juga : Secret Styled, Pakaian Bekas Yang Tampil Berkelas

Terdapat 80 partisipan dalam kegiatan  Trunk Show  yang  didominasi anak-anak muda . Mereka yang berasal dari berbagai komunitas  tampil dengan ciri dan khasnya.  Salah satunya D’Saroeng, Bala Maharddhika , Klamb – Kelompok anak muda berbudaya,  IFC  Jogja,. Bahkan terdapat juga  partisipant dari Malaysia, USA, Australia dan para mahasiswa berbagai kota yang ikut di event ini, diselingi dengan tutorial sarong oleh Dewi Roesdji.

Sarung  selain menjadi gaya berbusana, juga telah  menjadi jembatan dinamis bagi seluruh kalangan masyarakat dalam mengangkat kain wastra dan budaya Indonesia l. Dan kini, melalui “ Sarong Movement”, gaya berbusana ini akan semakin mendunia. (*/Lia )

Komentar