Jogja Fashion Week 2024 Patok Target Transaksi Rp. 2 Milyar

Teras Malioboro News – Ajang Pameran dan Peragaan Busana Jogja Fashion Week  (JFW) 2024  kembali akan digelar  pada  22-25 Agustus  mendatang di Jogja Expo Centre. Selain karya-karya disainer lokal,  JFW 2024 akan menghadirkan bintang tamu sejumlah disainer nasional.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Ir.Syam Arjayanti MPA menjelaskan,  kemasan JFW 2024 agak berbeda dibanding dengan tahun sebelumnya. Semua karya yang ditampilkan akan mengerucut pada satu tema  “ Fusion Fashion “  yang lebih menonjolkan keragaman dan keharmonisan.

“  Fusion Fashion itu merupakan perpaduan elemen-elemen.   Karena itu Fusion Fashion itu ada beberapa harapan yang ingin ditampilkan disana. Sebab, ketika kita bicara fashion tak bisa bicara hanya tentang busana. “ ujar Syam dalam Press Conference dengan sejumlah awak media di Kasultanan Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta , Kamis (2/4/2024).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ir.Syam Arjayanti MPA

Baca Juga : Sultan HB X : Industri Fashion Berpotensi  Menjadi  Kekuatan Baru

Selanjutnya Syam menjelaskan,  JFW 2024   akan menonjolkan produk busana yang sifatnya fashinable dan ready to wear.   Oleh karena itu, selain fashion  show   juga digelar pameran busana dan talkshow  mengenai tren busana terkini.

JFW 2024 ini  diselenggarakan dengan dukungan Dana Keistimewaan dan juga Dana Mandiri  dari para donatur dan sponsor.  Tetapi sebelum penyelenggaraan akan didahului dengan kegiatan  yang digelar oleh  Dinas Kebudayaan, Dinas Koperasi &UKM  yang akan menggelar  beberapa event guna mendukung pelaksanaan JFW 2024 ini.

Sedangkan untuk kegiatan pameran,  Panitia menyediakan sebanyak 145 stand pameran   yang  dananya ditanggung pemerintah ditambah dengan 150 stand pameran yang  berasal dari sponsor

Mengenai target transaksi,  tahun ini Syam mematok angka Rp.2 Milyar  dan diyakini dapat tercapai.  Namun perlu digaris bawahi bahwa perolehan angka tersebut tidak hanya berasal saat  kegiatan berlangsung tetapi juga paska  penyelenggaraan kegiatan.

“ Pameran itu dikatakan  berhasil  jika ada keberlanjutan. Sebab  pameran ini lebih dimaksudkan sebagai ajang promosi, sedangkan tujuan sebenarnya adalah memikat buyer agar  dapat membeli produk yang dipamerkan . “ tandas Syam.

Baca Juga : JFD, Upaya Mendorong Jogja Menjadi Pusat Industri Fashion Dunia

Mengenai  kepanitian, Syam menegaskan bahwa tahun ini Panitia  terdiri dari beberapa elemen yang ditunjuk melalui SK Gubernur.  Para panitia ini  bekerja sama untuk mensukseskan acara.  Sedangkan mengenai peran EO, tahun tidak ditinggalkan tetapi tetap dibutuhkan dengan peran yang lebih spesifik.

“ Misalnya, Untuk Pameran  nanti  menggunakan 3 hall tetapi yang akan di danai pemerintah hanya 2 hal. Maka 1 hall lainnya menjadi tugas EO. “ tandas Syam.  (*/Sulist Ds )

Komentar