Usai Direvitalisasi, Pasar Sentul Tampil Dengan Wajah Baru

Teras Malioboro News —  Usai direvitalisasi, Pasar Sentul yang ada di Jalan Sultan Agung Yogyakarta kini tampil dengan wajah baru.  Sebanyak 695 pedagang  pun  siap menempati bangunan baru tersebut sekitar akhir Februari atau awal Maret 2024. Pasar yang dibangun dengan Dana Keistimewaan  senilai Rp 28,43 miliar ini diharapkan meningkatkan perekonomian yang pada akhirnya mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Dukungan Danais buat revitalisasi pasar rakyat di DIY ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pelaku bisnis. Hal ini sangat sesuai dengan tujuan Undang-Undang Keistimewaan (UUK) yaitu mensejahterakan masyarakat,” ujar Paniradya Pati Aris Eko Nugroho  seperti dikutip dari  portal jogjaprov.go.id,  Rabu (21/2/2024).

Baca Juga : Pasar Oleh Oleh Plaza Ambarrukmo, Sajikan Ragam Produk Khas Yogyakarta

Disebutkan Aris, tak hanya Pasar Sentul yang direvitalisasi menggunakan kucuran danais. Beberapa pasar rakyat lainnya antara lain yaitu Pasar Kotagede-Watu Gatheng, Pasar Prawirotaman, Pasar Tradisional Ikan Cangkringan, Pasar Gatak, Rekonstruksi Ex-Pasar Ikan Lama Cangkringan.dan Pasar Ikan Sarwo Laris.

Revitalisasi Pasar Sentul mengusung konsep bangunan bergaya Indis dengan warna putih. Ada penambahan lantai, dari satu lantai, menjadi dua lantai ditambah rooftop. Dengan daya tampung yang semakin besar ini maka bisa menampung pedagang yang sudah awal terdaftar berjualan di Pasar Sentul maupun pedagang kaki lima (PKL) dari Alun-alun Sewandanan Pakualaman.

Selama proses revitalisasi, sebanyak 529 pedagang Pasar Sentul direlokasi sementara di Jl. Babaran, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memfasilitasi shelter sementara bagi para pedagang agar tetap berjualan selama Pasar Sentul dibangun.

Baca Juga : Penempatan Kembali Pedagang Pasar Sentul Setelah Pemilu

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan rencana perpindahan pedagang dari shelter kembali ke Pasar Sentul dilakukan setelah Pemilu pada Februari 2024. Pihaknya masih melakukan persiapan penataan pedagang dan akan menambah sarana dan prasarana (sarpras) di Pasar Sentul yang belum ada.

Salah satunya dengan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TSLP) atau Corporate Social Responsibility (CSR). “Kami barusan cek, Bank BPD DIY kita minta membantu dengan CSR-nya untuk beberapa sarpras pasar yang belum lengkap. Misalnya signage atau penanda jalur dan papan zonasi produk pedagang,” terang Ambar.

Pasar Sentul dilengkapi fasilitas utama dan penunjang serta kehadiran eskalator untuk mempermudah mobilisasi. Fasilitas utama terdiri dari kios, los, dan lapak yang akan ditempati pedagang. Sementara fasilitas penunjang berupa tempat parkir kendaraan, ruang pengelola, ATM, tempat ibadah, kamar mandi/WC, tempat pelayanan kesehatan, sarana pengamanan, dan lainnya. Pasar rakyat ini juga ramah bagi penyandang disabilitas. (*/)

Komentar