UWM Ajari UMKM Banyuraden Jual “Cerita” di Balik Empon-Empon dan Lapis Legit Batik

Headline1, Info UMKM1410 Dilihat

TerasMalioboroNews – Di tengah ketatnya persaingan pasar, kualitas dan rasa sebuah produk terkadang tidak cukup. Dibutuhkan sebuah cerita dan citra merek (brand image) yang kuat agar produk lokal mampu memenangkan hati konsumen. Inilah resep yang coba diracik oleh tim pengabdian dari Universitas Widya Mataram (UWM) untuk memberdayakan para pelaku UMKM di Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Sleman.

Melalui program Hibah Pemberdayaan Desa Binaan tahun kedua, tim dosen yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Ambar Rukmini, M.P., fokus memoles dua produk unggulan desa—empon-empon dan lapis legit batik—agar siap bersaing di panggung nasional.

Empon-empon, dengan khasiatnya sebagai minuman kesehatan tradisional, dan lapis legit batik, sebuah fusi unik antara kuliner dan seni, dipilih karena memiliki potensi ekonomi dan nilai budaya yang tinggi. Namun, tanpa strategi pemasaran yang tepat, potensi tersebut sulit berkembang.

Program yang didanai oleh Kemendikbudristek ini dirancang untuk menjawab tantangan tersebut secara komprehensif.

“Dengan adanya program ini, diharapkan empon-empon dan lapis legit batik dari Kalurahan Banyuraden dapat menjadi ikon produk lokal yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki identitas budaya yang kuat,” ujar Prof. Ambar.

Resep Pemberdayaan: Dari Branding hingga Digital

Tim UWM membekali para pelaku usaha, terutama Kelompok Wanita Tani (KWT) dan UMKM desa, dengan serangkaian pelatihan strategis. Salah satu yang paling ditekankan adalah sosialisasi strategi storytelling brand, yaitu bagaimana menenun narasi yang menarik seputar nilai filosofi, tradisi, dan keunikan produk Banyuraden.

Selain itu, program pendampingan juga mencakup:

  • Workshop Branding Produk: Menciptakan merek yang menarik dan mudah diingat.
  • Diversifikasi Produk: Mengembangkan varian baru untuk memperluas pilihan konsumen.
  • Pemasaran Digital: Pelatihan pemanfaatan media sosial dan marketplace untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
  • Peningkatan Standar Mutu: Memastikan produk memenuhi standar pasar modern tanpa kehilangan cita rasa otentiknya.

Kepala Desa Banyuraden, Sudarisman, S.T., menyampaikan apresiasinya atas keberlanjutan program yang telah memasuki tahun kedua ini.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadikan Banyuraden semakin dikenal sebagai pusat produk kuliner khas yang berdaya saing,” ujarnya.

Melalui program pemberdayaan yang tidak hanya menyentuh aspek produksi, tetapi juga menguatkan jiwa dan cerita di balik sebuah produk, UWM membantu para pelaku UMKM Banyuraden untuk tidak sekadar menjual barang, melainkan menjual sebuah pengalaman dan identitas yang membanggakan. (***)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *