Teras Malioboro News– Berdasarkan data lembaga Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB ) minat membaca buku bagi anak-anak semakin lama makin menurun. Jika usia prasekolah mencapai 100%, namun memasuki kelas 4 SD minat membaca buku menjadi 54%, anak kelas 8 30% dan siswa kelas 12 minat membaca buku tinggal 19% saja.
Menurut Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) DIY Nuradi Indrawijaya, S.Pd. , kemampuan membaca tidak otomatis mengembangkan minat baca. Faktanya belajar membaca adalah proses yang kompleks dan tidak terjadi dengan sendirinya. Belajar membaca perlu perencanaan, mengajarkan bagian-bagian dari ketrampilan membaca
“ Terampil membaca memerlukan koordinasi yang lancar dalam membaca kata dan memahaminya. Membaca dengan keras (read aloud) adalah aktivitas sederhana membaca nyaring untuk membacakan cerita secara terus-menerus kepada anak-anak yang akan berdampak pada kebiasaan mendengar, kemauan membaca, dan ketertarikan untuk bisa membaca. “ kata Nuradi, Senin (25/9), di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Nawasena Dusun Cabeyan, Bligo, Ngluwar, Magelang.
Baca Juga : Dosen UNY Ini Gunakan Tiktok Sebagai Sarana Edukasi. Dampaknya Woow Banget !
Ditambahkan Nuradi, read aloud atau membaca secara lantang dapat meningkatkan kecerdasan, kelekatan, dan kecakapan literasi pada anak-anak, karena kegiatan read aloud dapat meningkatkan minat dan cinta anak-anak pada buku dan pengetahuan. “Bagaimana anda bisa berbicara, membaca dan menulis kata jika anda tidak pernah mendengar perkataannya.
Sementara itu, Ketua Kelompok KKN UNY Eduardus Didaktus Dagun Hatu menambahkan, guyna menumbuhkan minat baca sejak dini, mahasiswa KKN UNY mendirikan TBM Nawasena di Dusun Cabeyan, Ngluwar, Magelang. Diharapkan dengan adanya TBM tersebut dapat mengurangi penggunaan gadget pada anak-anak dan meningkatkan rasa cinta pada buku dan pengetahuan.
“Semoga dengan adanya TBM Nawasena ini diharapkan meningkatkan kesukaan anak akan membaca buku untuk menambah ilmu” harap Edward, panggilan akrabnya.
Baca Juga : Mahasiswa UNY Rancang Balancing Bike Dari Serat Rami
Camat Ngluwar Rohmad Zani, S.Sos mengatakan, TBM Nawasena ini perlu mengadakan kegiatan literasi untuk anak-anak seperti read aloud, story telling, atau bahkan literasi numerik. Kegiatan ini dilakukan sebagai pemantik masyarakat khususnya anak-anak dalam menumbuhkan rasa kecintaannya pada TBM.
“Kita tahu TBM digunakan untuk membaca. Namun, tidak hanya itu, bisa di TBM diselingi dengan kegiatan-kegiatan untuk anak-anak, seperti read aloud, mewarnai, ataupun mengerjakan tugas sekolah sehingga anak-anak betah untuk datang dan membaca di TBM ini” kata Zani. (*/SDs )
Komentar