Rasa Iri dan Dengki Jauhi dari Hati

Ustadz Sujarwo

Headline2, Oase71 Dilihat

Teras Malioboro News – “Rasa Iri dan Dengki (hasad) jauhi, karena iri dan dengki dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR Abu Dawud).

Rasa iri dan dengki, jauhi dari hati dan diri. Saat ini, jangan tunggu nanti. Syukuri apa yang kita raih dan miliki. Bergembiralah untuk orang-orang yang Allah beri lebih. Sementara untuk mereka yang sedang diuji oleh kesulitan yang melilit, ulurkan pertolongan semampu yang bisa kita beri. Paling tidak, hamparkan doa dan haturkan empati.

Sebab, tidak pada tempatnya, kita merasa iri dan dengki pada kelebihan yang orang nikmati. Karena kita tidak pernah tahu, sakit dan sulit yang mereka tapaki. Jalan terjal mendaki yang yang pernah mereka lalui. Begitu pula, konsekuensi yang kelak mereka hadapi. Bahkan, tanggung jawab yang menanti, di kehidupan setelah mati.

Tidak adil kita iri dan dengki, pada pertambahan dan pertumbuhan yang orang dapatkan. Sementara, kita tidak iri dan dengki pada pengurangan serta kehilangan yang mereka rasakan. Kita iri dan dengki pada suka citanya. Tapi tidak iri dan dengki pada duka dan deritanya.

Baca Juga : Hebatnya Orang Beriman

Rasa iri dan dengki, perampas paling mumpuni, kebahagiaan dari hati. Iri dan dengki, pencuri paling ahli, rasa belas kasih dan empati, dalam hidup yang kita jalani. Iri dan dengki, pengundang nomor wahid, datangnya duka menggigit, luka teriris, dan sakit berlapis.

“Ya Allah, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah lebih dahulu beriman sebelum kami. Dan jangan biarkan rasa iri dan dengki terselip di hati kami kepada orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” [QS. 59 : 10]

Salam teduh

Komentar